PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) membantah jika pihaknya mengoplos beras subsidi menjadi beras premium. Direktur AISA, Jo Tjong Seng mengatakan bahwa pihaknya membeli gabah yang dijual oleh petani lalu memprosesnya menjadi beras premium.?
Ia menjelaskan bahwa beras subsidi juga berasal dari gabah yang dibeli dari petani. Namun pemerintah mensubsidi beras dari harga yang dibeli setelah dari petani.?
"Betul memang kami ada menggunakan beras varietas IR64, ini gabah kami beli dari petani. Pemerintah pun mensubsidi beras setelah beli dari petani, tegasnya, di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Ia menjelaskan jika beras IR64 atau beras jenis apapun bisa dijadikan beras premium bila diolah dengan baik. Menurutnya, parameter standar nasional indonesia (SNI) dari beras dapat dinilai berdasarkan fisiknya, bukan jenis beras atau varietasnya.?
"Deskripsi mutu beras tidak ada kaitan dengan kandungan gizi. Karena kalau beras putih punya kandungan gizi yg sama. Sekali lagi, jadi deskripsi mutu tidak tergantung kandungan gizi," ucapnya.?
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direkur AISA Stefanus Joko Mogoginta juga mengungkapkan jika PT IBU membeli gabah yang beredar di pasar dan dari petani di lingkungan sekitar pabrik. Oleh karena itu, jika IR64 yang dibeli PT IBU melanggar aturan, maka kompetitor lain harusnya bernasib sama.
"Petani biasanya menjual dari kelompok tani, nah kita ambil dari situ. Kita beli seperti beras yang dibeli orang lain. Jadi pelaku usaha lain juga beli IR64," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement