Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Kepentingan Politik, Venezuela Ganti Lirik Lagu Despacito

Dukung Kepentingan Politik, Venezuela Ganti Lirik Lagu Despacito Kredit Foto: Todayvenenzuela.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Nicolas Maduro menyajikan sebuah versi yang diubah saat tayangan televisi mingguannya pada hari Minggu (23/7/2017).

Lirik yang dikerjakan ulang ini mempromosikan rencananya untuk majelis kontroversial pada hari Minggu dalam rangka menulis ulang konstitusi di negara tersebut. Bintang Puerto Rico Luis Fonsi dan Daddy Yankee mengkritisinya dengan sebuah kemarahan. Presiden terlihat bertepuk tangan di saat remix dimainkan, saat para pendengarnya berdansa.

"Panggilan kami ke 'Majelis Konstituante' hanya berusaha menyatukan negara ... Despacito!" lirik baru, sebagaimana dikutip dari laman BBC, di Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Luis Fonsi menanggapinya dengan nada kemarahan di media sosial "Saya tidak pernah dimintai izin, saya juga tidak memberi kuasa, penggunaan atau perubahan lirik Despacito untuk kepentingan politik, dan apalagi di tengah situasi menyedihkan yang dialami oleh Venezuela, sebuah Negara yang sangat saya cintai,? tulisnya.

"Musik saya adalah untuk semua orang yang ingin mendengarkannya dan menikmatinya, tidak digunakan sebagai propaganda yang mencoba memanipulasi kehendak orang-orang yang menangis untuk kebebasan mereka," tambahnya.

Daddy Yankee memajang gambar Mr Maduro dengan sebuah salib merah besar di atasnya di Instagram.

"Bahwa Anda secara tidak pantas sesuai dengan sebuah lagu [Despacito] tidak dibandingkan dengan kejahatan yang Anda lakukan di Venezuela," tulisnya.

"Rezim diktator Anda adalah lelucon, tidak hanya bagi saudara saya di Venezuela, tapi juga bagi seluruh dunia," tambahnya.

Despacito diterjemahkan sebagai "pelan-pelan", mengacu pada kecepatan teknik rayuan sang penyanyi utama.

Sebagai gantinya, paduan suara baru berjalan, "Perlahan, ambillah suara Anda daripada senjata, dan ekspresikan ide Anda. Selalu dalam kedamaian dan ketenangan." Sebuah lirik baru yang diperkenalkan kepada audiens pendukung. Presiden Maduro mengatakan sebuah kelompok kreatif telah mengerjakannya ulang dan dirinya ingin menerapkannya.

"Bagaimana menurutmu, eh?" tanya Presiden kepada orang banyak.
Venezuela telah terguncang oleh demonstrasi yang sering berakhir dengan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir, dan jutaan warga melakukan pemogokan umum pekan lalu.

Sekitar 100 orang tewas dalam kerusuhan tersebut, yang sebelumnya memprotes ekonomi yang tidak pasti menyusul kekurangan makanan dan obat-obatan. Majelis Konstituante yang ingin dibentuk Maduro akan memiliki kekuatan untuk menulis ulang konstitusi negara tersebut dan memotong badan legislatif yang dikuasai oposisi.

Kritikus mengatakan bahwa dirinya mencoba untuk memperkuat kediktatorannya. Dirinya berpendapat itu adalah satu-satunya cara untuk membawa perdamaian kembali ke negara yang notabene telah terbagi.
Versi asli Despacito telah sukses di seluruh dunia, dan versi yang menampilkan bintang pop Kanada Justin Bieber baru-baru ini juga menjadi lagu paling streaming sepanjang masa. Tokoh lainnya dari Partai Sosialis yang berkuasa, Diosdado Cabello, juga menggunakan Despacito baru-baru ini untuk mendapatkan poin politik.

"Seperti nyanyiannya, selangkah demi selangkah, perlahan dan suaranya, mereka [para kritikus] ingin membuat kudeta," ujarnya, menurut media setempat.

Oposisi juga telah menyebarkan beberapa parodi di media sosial, termasuk yang disebut Madurito. Parodi lainnya disebut Bien Flaquito (Sangat kurus) sebagai sindiran karena kekurangan makanan di negara ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: