Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Narkoba Masih Merajalela, Anggota DPR: Narkoba Lebih Berbahaya dari Teroris

Narkoba Masih Merajalela, Anggota DPR: Narkoba Lebih Berbahaya dari Teroris Petugas menyiapkan peralatan untuk tes urin Fraksi PKS disela diskusi bertema Indonesia Darurat Narkoba di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12). Kegiatan itu bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya narkoba dan bagaimana menanggulangi penyebarannya. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Banjarmasin -

Habib Aboe Bakar Al Habsyie anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengatakan, narkoba lebih berbahaya dibandingkan dengan teroris, karena dampak penggunaan narkoba dapat membuat generasi bangsa rusak dan juga kehancuran negara serta bangsa itu sendiri

Habib Aboe Bakar mengatakan itu dalam jumpa pers usai halal bi halal keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Selatan (Kalsel) di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Sabtu (29/7/2017).

Pasalnya, anggota DPR RI tiga periode asal daerah pemilihan Kalsel dari PKS tersebut, dampak penggunaan narkoba bisa membuat rusak generasi bangsa, dan pada gilirannya kehancuran negara serta bangsa itu sendiri.

"Oleh sebab itu menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama (termasuk kader/keluarga besar PKS) untuk memberantas atau memerangi narkoba tersebut," ajaknya.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel menyatakan prihatin dan mengaku miris dengan perkembangan narkoba di negeri ini yang seakan tanpa pembatas masuk dari negara lain.

Ramainya masuk narkoba ke Indonesia belakangan ini, menurutnya, karena sikap Presiden Filipina sekarang yang cukup keras, sehingga membuat orang takut menjual barang tersebut di negara itu. Sebagai contoh yang terjadi belakangan ini bukan lagi kilogram, tetapi sampai satu ton lebih bahan berbahaya jenis narkoba tertangkan masuk Indonesia, ujarnya.

Ketika dirinya ditanya, apakah Habib Aboe Bakar setuju kalau sanski terhadap penyalahguna/pengedar atau penjual narkoba dihukum tembah seperti di Filipina, dirinya menyatakan sangat setuju asalkan jangan dituduh menggar hak asasi manusia (HAM).

"Hal yang memprihatinkan pula dan membuat kira merasa miris, bisnis narkoba tersebut juga terjadi di dalam Lembaha Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan Negara (Rutan)," tuturnya didampingi para fungsionaris DPW PKS Kalsel.

"Mungkin dengan tembak di tempat bagi badar/pengedar narkoba bisa meminimalkan peredaran barang haram yang dapat merusak jasmani dan rohani generasi bangsa tersebut," demikian Habib Aboe Bakar Al Habsyie. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: