Diimingi-imingi Imbal Hasil Besar, Investor Makin Bernafsu 'Main' Obligasi

Analis pasar modal menilai bahwa minat investor terhadap instrumen surat utang atau obligasi korporasi pada tahun ini masih akan tinggi menyusul imbal hasil yang ditawarkan cukup menjanjikan.

"Imbal hasil yang ditawarkan dari instrumen itu cukup bagus seiring dengan likuiditas obligasi korporasi yang terus membaik," ujar Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Ia menambahkan bahwa pasca kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard and Poor's menjadi level layak investasi atau "investment grade", ditambah dengan tren inflasi yang stabil membuat investor melirik obligasi korporasi sebagai alternatif investasi.

"Investor cenderung memilih obligasi korporasi dengan peringkat paling rendah di level "triple B minus" (BBB-). Obligasi korporasi menjembatani kebutuhan investor dengan memberikan imbal hasil lebih tinggi dari instrumen lain seperti deposito," katanya.

Dari sisi penerbit, lanjut dia, beban kupon yang ditawarkan juga cenderung lebih rendah dari suku bunga kredit perbankan yang rata-rata masih di atas 10 persen.?Sementara itu, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan saat ini kupon obligasi berkisar antara 9-10 persen, di bawah suku bunga kredit bank sekitar 11 persen.?Ia memproyeksikan untuk semester kedua 2017 ini, penerbitan obligasi korporasi diperkirakan semakin marak. Selain karena ada obligasi yang jatuh tempo, korporasi juga melakukan restrukturisasi utang banknya dengan obligasi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2017 adalah 56 emisi dari 45 emiten senilai Rp84,08 triliun.