Laju inflasi Makassar periode Juli 2017 sebesar 1,05 persen tercatat cukup tinggi. Inflasi Kota Daeng paling tinggi di Sulawesi Selatan?dan nomor dua tertinggi lingkup Pulau Sulawesi. Statistik tersebut bertolak belakang dengan capaian periode Juni 2017. Kala itu, inflasi Makassar sebesar 0,84 persen tercatat paling rendah. Bahkan, di bawah angka inflasi Sulsel sebesar 0,97 persen.
"Periode Juli 2017 ini sebaliknya inflasi Makassar paling tinggi, berada di atas angka (inflasi) Sulsel sebesar 0,93 persen. Inflasi Makassar sebesar 1,05 persen bahkan berada di urutan nomor dua inflasi tertinggi di Sulawesi, tepatnya di bawah Bau-bau. Adapun inflasi Bau-bau sebenarnya bukan hanya tertinggi di Sulawesi, tapi nasional," kata Kepala BPS Sulsel Nursam Salam di Makassar, Sabtu?(5/8/2017).
Berdasarkan data BPS, dari 11 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulawesi, seluruhnya mengalami inflasi pada Juli 2017. Tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar 2,44 persen dengan IHK 134,83. Disusul Makassar (1,05 persen dan IHK 131,15) dan Gorontalo (1,03 persen dan IHK 127,44). Adapun inflasi terendah terjadi di Palu dan Palopo, masing-masing sebesar 0,05 persen dengan IHK 132,16 dan 127,47.
Menurut Nursam, faktor utama pemicu inflasi di Makassar sedikit berbeda dengan di Sulsel. Bila di Sulsel, penyebab utamanya adalah kenaikan harga bahan makanan, di Makassar pemicu utamanya adalah kenaikan harga transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Secara spesifik, kenaikan harga angkutan transportasi pasca-Lebaran merupakan faktor dominan yang cukup berpengaruh.
Merujuk data BPS, dari tujuh kelompok pengeluaran di Sulsel, kenaikan harga bahan makanan sebesar 1,98 persen merupakan yang tertinggi. Disusul kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,79 persen. Sedangkan, di Makassar, kontribusi kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan menembus 2,23 persen, lebih tinggi dari kelompok bahan makanan sebesar 2,16 persen.
Nursam memaparkan pada Ramadan dan Lebaran 2017, kenaikan harga bahan makanan tidak terlalu menjadi pemicu inflasi. Hal tersebut tidak lepas dari kinerja pemerintah pusat maupun daerah dalam pengendalian harga kebutuhan pokok. Peran Satgas Pangan diketahui cukup signifikan. Tak ayal, pemerintah mengklaim pengendalian harga bahan pokok, khususnya pangan pada 2017 merupakan yang terbaik.
Secara keseluruhan, Nursam mengatakan laju inflasi Sulsel untuk tahun kalender 2017 mencapai 3,73 persen. Sedangkan laju inflasi Sulsel untuk year on year berkisar 4,38 persen. Torehan tersebut masih terbilang normal dan sesuai target pemerintah yang ingin mengendalikan inflasi pada 2017 dengan rentang 4 persen plus minus 1 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement