PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dalam waktu dekat ini bakal menggelar aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split). Aksi ini dilakukan agar saham perseroan dapat menjadi lebih likuid diperdagangkan, khususnya untuk nasabah-nasabah ritel perseroan.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman A. Arianto mengatakan perseroan akan meminta persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya di gelar pada 21 Agustus 2017 mendatang.
"Rasionya bisa 1:2 atau 1:3, tapi ini belum final keputusannya," katanya di Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa tujuan dilakukannya pemecahan nilai nominal saham ini ialah agar investor ritel dapat lebih leluasa memiliki saham BMRI. Mengacu pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Mandiri resmi melantai di BEI pada 14 Juli 2003 dengan melepas 20% atau sekitar 4 miliar saham ke publik dengan harga Rp675 per saham.?
Pada sesi pertama perdagangan pada Selasa?(8/8/2017) saham Bank Mandiri diperdagangkan pada level Rp13.225 per saham. Nilai tersebut berhasil menguat 50 poin atau 0,38% dari harga pada penutupan perdagangan hari sebelumnya yang berada di harga Rp13.175 per saham.?
Sebagai catatan, dalam RUPS tersebut nantinya juga akan diputuskan tentang penambahan anggota komisaris dan juga pengganti Pahala Mansyuri sebagai Direktur keuangan. Bank Mandiri kehilangan dua posisi komisaris yang dahulu diisi oleh Wimboh Santoso yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner OJk dan Destry Damayanti yang sudah mengundurkan diri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement