Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Publik Dominasi Utang Luar Negeri Indonesia

Sektor Publik Dominasi Utang Luar Negeri Indonesia Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri pada akhir triwulan II 2017 mencapai US$335,3 miliar atau tumbuh sebesar 2,9% (yoy), melambat dibanding triwulan I 2017 yang sebesar 3,2% (yoy). Pertumbuhan ULN tersebut juga jauh lebih lambat bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 yang sebesar 6,8% (yoy).

Dengan perkembangan tersebut, rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan II 2017 tercatat sebesar 34,2%.

Berdasarkan penilaian BI, perkembangan utang luar negeri pada triwulan II ini masih cukup sehat. Namun, bank sentral akan terus mewaspadai risiko utang luar negeri pada triwulan berikutnya terhadap perekonomian nasional.

"BI akan memastikan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi,? kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman di Jakarta, Selasa (16/8/2017).

Sektor publik yang mendominasi utang luar negeri Indonesia. Pada akhir triwulan II, utang luar negeri sektor publik mencapai US$170,3 miliar atau 50,8% dari utang total. Sementara itu, utang luar negeri sektor swasta mencapai US$165 miliar atau 49,2% dari utang total.

Agusman mengatakan bahwa pada kuartal II, utang luar negeri sektor publik naik menjadi 7,3% secara tahunan. Angka itu melambat bila dibandingkan dengan triwulan I, saat utang luar negeri sektor publik mencapai 10%. Sementara itu, utang luar negeri sektor swasta turun -1,4% (yoy).

Menurut dia, berdasarkan sektor ekonomi, utang swasta pada akhir triwulan II terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih.

"Pangsa keempat sektor tersebut terhadap total utang luar negeri swasta mencapai 76,6%," kata dia.

Selain itu, utang jangka panjang pada akhir triwulan II ini mencapai US$290 miliar atau sekitar 86,5% dari jumlah total utang luar negeri. Adapun utang luar negeri jangka pendek pada akhir triwulan II ini tercatat sebesar US$45,3 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: