Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki wacana pembentukan induk usaha (holding) pada setiap sektor. Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan bahwa wacana holding tersebut harus bisa terealisasikan, terutama perusahaan yang masih berhubungan. Dirinya menyebutkan sudah ada lima sektor dalam pembentukan Holding.
"Bidang usaha yang masih berdekatan-berdekatan dan masih bisa tumbuh ya digabungkan untuk beberapa holding itu. Kan sekarang yang prioritas sudah lima, tapi nanti setelah itu nambah," ujar Toto di Jakarta.
Menurutnya, kelima sektor holding yang perlu diprioritaskan itu adalah Pertambangan, Energi, dan Perbankan. Sebagai contoh, pada Holding sektor pertambangan dihuni perusahaan seperti PT Antam, PT Timah, PT Bukit Asam, dan PT Inalum.
"Lima itu prioritas pertama BUMN. Disektor Pertambangan, Energi, Perbankan, sektor Kontruksi seperti tol, nomor lima yaitu terkait dengan Properti. Itu digabungkan lah," tegasnya.
Toto melanjutkan, apabila BUMN mendahulukan bank, kontruksi, dan pertambangan, itu akan membuat temuan produk domestik bruto (PDB) akan tepat.
"Dalam lima tahun terakhir, riset kita proses. Untuk mereka sampai kesana itu intinya data makro PDB hasilnya bila melakukan investasi disektor sekunder dan tersier pasti punya dampak disektor primer," ujarnya.
Dengan adanya Holding pada setiap sektor, menurutnya dapat menguntungkan negara.
"Pasalnya, melalui holding diyakini akan mampu menguntungkan negara dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta BUMN mampu menjadi perusahaan kelas dunia," ujar Toto Pranoto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement