Kredit bermasalah perbankan yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga Mei 2017 mencapai Rp1,3 triliun.
"Melihat jumlah kredit bermasalah yang masih cukup besar ini, maka diharapkan perbankan terus memperbaiki kinerja keuangannya," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) Elyanus Pongsoda di Manado, Kamis (24/8/2017).
Dia mengatakan kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) mengalami pertumbuhan sekitar 17,32 persen dibandingkan posisi sama tahun lalu. Dengan jumlah rekening kredit bermasalah perbankan Sulut sebanyak 14.347 jumlah debitur.
Kredit bermasalah yang cukup besar ini, katanya, diharapkan terus diperbaiki, dan pihak bank harus lebih teliti lagi dalam pemberian kredit.
"Dana yang dikelola oleh bank merupakan milik masyarakat, sehingga harus hati-hati," katanya.
Berarti, katanya, pada saat tim marketing akan menelusuri calon penerima kredit, harus jelas agar tidak menambah NPL di kemudian hari.
"NPL yang tinggi, akan mempengaruhi kinerja perbankan secara keseluruhan," katanya.
Rata-rata perbankan di Sulut memiliki NPL di bawah lima persen. Jika masih ada yang berada di atas BI, maka harus segera diperbaiki sehingga tidak berada di ambang batas. (CP/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement