Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mensos-Himbara Pantau Kesiapan 10 Juta KKS Bansos Nontunai

Mensos-Himbara Pantau Kesiapan 10 Juta KKS Bansos Nontunai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran direksi bank-bank anggota Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara mengunjungi Perum Percetakan Negara RI (PNRI) untuk?memantau kebaradaan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) menuju 10 juta penerima Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2018.

"Kedatangan saya bersama Pimpinan Himbara?hari ini adalah untuk bersama-sama menyaksikan langsung bagaimana tahapan demi tahapan menuju 10 juta penerima bantuan sosial pada tahun 2018 betul-betul disiapkan dengan serius dan fokus," tegas Khofifah dalam wawancara media usai kunjungan ke Perum PNRI di Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Khofifah mengatakan percetakan kartu KKS oleh Perum PNRI merupakan salah satu proses penting dalam menunjang suksesnya penyaluran bantuan sosial dan bantuan pangan non tunai. Dalam melaksanakan pembuatan KKS ini, Kementerian Sosial RI melibatkan Bank-bank Himbara?selaku penyalur Bansos Non tunai yang terdiri atas BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, dan BTN.

Bank HIMBARA telah memesan kartu kepada Perum Percetakan Negara RI - PNRI dan kartunya saat ?ini telah siap hingga 14 juta kartu. Jumlah tersebut melebihi rencana penyaluran tahun 2018 sebanyak 10 juta penerima manfaat bantuan sosial.

"Dari pihak Himbara?sudah mencetak kartunya. Sebanyak 13,790,000 kartu sudah selesai sekarang sedang dicicil untuk personalisasinya. Artinya ini sudah surplus 3,790,000 kartu," kata Khofifah.

PNRI sendiri siap menambah kapasitas produksinya sebesar 1,6 juta agar penyaluran bantuan sosial tahun 2018 bisa mencapai 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Perum Percetakan Negara RI telah menyelesaikan produksi KKS pesanan dari Bank Himbara, dan bila data penerima KKS telah tersedia, maka PNRI dapat melakukan personalisasi data Kartu KKS maupun berupa data encoding, sesuai pesanan Bank Himbara," tutur Khofifah.

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati mengungkapkan, HIMBARA melalui PNRI telah menyiapkan KKS hingga 14 juta kartu. Sementara untuk penyaluran 10 juta KPM, diperlukan 40.000 agen, di mana saat ini Agen Bank HIMBARA telah berjumlah 85.561 agen dalam berbagai bentuk, baik berupa warung sembako, e-warong (Warong Gotong Royong Elektronik), dan Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog.

Agen-agen bank ini tersebar di seluruh Indonesian dan sesuai dengan sebaran penerima manfaat. Jumlah agen bank HIMBARA tersebut telah melebihi kebutuhan penyaluran bantuan sosial non tunai untuk mencapai target 10 juta penerima manfaat. Sarana lain yang digunakan khususnya untuk penyaluran Program Keluarga Harapan berupa ATM Bank Himbara telah tersedia sekitar 60.000 ATM, outlet Bank Himbara telah tersedia sekitar 18.000 outlet dan tersebar di seluruh tanah air.

?Guna memaksimalkan persiapan penyaluran Bansos tahun 2018, Bank Himbara?terus melakukan penambahan jumlah agen bank," ungkap Adi Sulistyowati.

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo dalam arahannya pada rapat terbatas tanggal 26 April 2016 menekankan bahwa setiap pemberian bantuan dari pemerintah harus dapat disalurkan secara nontunai. Selanjutnya arahan tersebut dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Nontunai.

Perpres tersebut mengatur bantuan yang diberikan dalam bentuk uang dan dilaksanakan oleh Pemberi Bantuan Sosial dalam hal ini Kemensos melalui Bank Penyalur dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ke rekening atas nama Penerima Bansos. Dalam Perpres tersebut, disebutkan bahwa rekening atas nama penerima Bansos mencakup seluruh program Bansos yang diterima KPM dan dapat dibedakan penggunaannya untuk masing-masing program Bansos.

"Sistem kartu debet yang memadukan dompet elektronik (e-wallet) untuk merekam data-kuota bantuan dan tabungan merupakan karya inovatif bank-bank HIMBARA yang pertama kali digunakan di antara negara-negara yang melaksanaan Conditional Cash Transfer (CCT). Dan saya bersyukur sekali sepanjang saya berkeliling Indonesia untuk memantau pencairan bansos non tunai, infrastruktur yang dimiliki bank-bank HIMBARA sudah sangat siap," ujar Khofifah.

Ia menambahkan, selain dukungan infrastruktur Himbara, penyaluran bansos non tunai juga diperkuat dengan 2.500 e-Warong KUBE PKH yang sedang dibangun pada tahun 2017 serta jaringan 83.000 Rumah Pangan Kita milik Perum Bulog yang keduanya dapat menjadi agen bank. Inilah kekuatan dan potensi yang kita miliki dalam memasuki era penyaluran Bansos non tunai.

Melalui Kartu KKS, lanjutnya, diharapkan Bansos dan bantuan pangan yang disalurkan nontunai dapat tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administrasi dan bantuannya berkualitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: