Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai kisaran enam persen pada 2020-2021 yang didukung oleh perbaikan kinerja investasi maupun ekspor.
"Tahun depan, (pertumbuhan) kita 5,1-5,5 persen terus naik ke 5,3-5,7 persen di 2019. Setelah itu mudah-mudahan bisa di atas enam persen di 2020-2021," kata Asisten Gubernur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo dalam pelatihan wartawan di Yogyakarta, Minggu (27/8/2017).
Dody menjelaskan pembangunan infrastruktur yang telah dicanangkan oleh pemerintah bisa memberikan dampak tidak langsung yang positif terhadap mesin investasi.?Kinerja investasi yang membaik itu, dalam jangka menengah panjang, bisa membantu pencapaian ekonomi untuk tumbuh lepas dari angka lima persen mulai 2019.
"Pengaruh pembangunan infrastruktur membutuhkan waktu. Dalam hitungan kita, sekitar 2019, infrastruktur mulai memberikan kontribusi kepada pertumbuhan," ujarnya.
Dody memperkirakan kinerja investasi dalam jangka menengah panjang bisa tumbuh sesuai potensinya pada kisaran enam-tujuh persen atau lebih tinggi dari angka saat ini sebesar lima persen.?Selain itu, upaya untuk mendorong produksi nasional yang berdaya saing bisa memperbaiki kinerja ekspor sehingga ikut memberikan kontribusi terhadap perekonomian.
"Ekspor dalam jangka menengah panjang bisa tumbuh rata-rata empat persen hingga 2020-2021," tambah Dody.
Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2018, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada 2018 melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi serta perbaikan kinerja ekspor dan impor.?Perkiraan angka itu berdasarkan proyeksi pembentukan modal tetap bruto (investasi) yang tumbuh pada 2018 sebesar 6,3 persen, konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masing-masing mencapai 5,1 persen, impor 4,5 persen dan konsumsi pemerintah 3,8 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement