Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NPL Membaik, Saatnya Bank Turunkan Suku Bunga

NPL Membaik, Saatnya Bank Turunkan Suku Bunga Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menilai penurunan suku bunga perbankan bisa dimulai jika rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sudah mulai menurun. Sejak mengalami peningkatan pada 2016, saat ini kondisi NPL dinilai sudah mencapai puncaknya (peak), sehingga bisa lebih baik.

"Jadi BI lihat gross NPL dan loan at risk (NPL ditambah kredit yang masuk restrukturisasi), loan at risk sudah mulai membaik," kata Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Minggu (27/8/2017).

Saat ini rasio NPL berada pada level tiga persen atau sudah lebih baik dibandingkan dengan posisi paling tinggi pada Mei 2017 sebesar 3,07 persen. Sementara itu, BI mencatat jika level loan at risk sudah membaik dari level 11,1 persen pada Juni 2017 menjadi 10,9 persen pada Juli 2017.

"Dengan kondisi NPL yang sudah membaik, bank harus lebih cepat turunkan suku bunga. BI berharap bank balance sheet-nya bersih lebih cepat. Kalau cleaning up balance sheet lebih cepat, bisa lebih cepat pertumbuhan kredit baru," jelas dia.

Selain NPL yang membaik, ruang penurunan suku bunga bank juga lebih terbuka dengan pelonggaran suku bunga acuan yang dilakukan BI pada Agustus ini. Untuk diketahui, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Agustus, bank sentral memutuskan untuk menurunkan BI 7day Reverse Repo Rate (BI 7day RR Rate) sebesar 25 bps dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen.

Dengan penurunan suku bunga ini, BI berharap jika pertumbuhan kredit perbankan bisa lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu, permintaan kredit dari masyarakat maupun korporasi juga diharapkan bisa meningkat.

"Pada waktu kami lakukan pemotongan bunga kita lihat real interest rate kita masih kompetitif atau enggak. Kami lihat kalau BI longgarkan kebijakan moneter, real interest rate juga masih menarik bagi yang mau tempatkan dana di Indonesia," tukas Mirza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: