Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rodrigo Duterte: Polisi Boleh Tembak Mati Orang Idiot Jika Menolak Ditangkap!

Rodrigo Duterte: Polisi Boleh Tembak Mati Orang Idiot Jika Menolak Ditangkap! Kredit Foto: Antara/Reuters/Romeo Ranoco
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kepada polisi pada hari Senin (28/8/2017) bahwa mereka dapat membunuh "orang idiot" yang dengan keras menolak upaya penangkapan, dua hari pasca ratusan orang mengubah pemakaman seorang remaja yang terbunuh menjadi sebuah aksi demonstrasi melawan perang mematikannya terhadap narkoba oleh Duterte.

Duterte bertemu dengan orang tua dari anak sekolah tersebut, Kian Loyd delos Santos, 17 tahun, di istana kepresidenan di Manila pada hari Senin (28/8/2017), untuk memastikan bahwa kasus anak mereka akan ditangani dengan adil.

Ibu Delos Santos, Lorenza, mengatakan bahwa dirinya yakin Presiden Duterte akan segera menyelesaikan kasus tersebut, sementara ayah korban, Saldy, mengatakan bahwa dirinya tidak lagi takut akan kehidupan mereka dan merasa diyakinkan oleh pertemuan tersebut.

"Presiden berjanji bahwa dirinya tidak akan membiarkan orang-orang yang melakukan kesalahan untuk tidak dihukum," ujar ibu korban dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh kantor komunikasi Duterte di halaman Facebook setelah pertemuan tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (28/8/2017).

Duterte menertbitkan upaya perang anti-narkoba setelah mulai menjabat pada Juni tahun lalu pasca sebuah kampanye pemilihan di mana dirinya bersumpah untuk menggunakan kekuatan yang mematikan untuk menghapus kejahatan dan juga narkoba.

Ribuan orang telah terbunuh dan aksi brutal tersebut telah dikritik oleh sebagian besar masyarakat internasional. Oposisi domestik sebagian besar telah diredam namun pembunuhan delos Santos oleh petugas anti-narkoba pada 16 Agustus telah memicu kemarahan publik yang notabene jarang terjadi.

Lebih dari 1.000 orang, termasuk biarawati, imam dan juga ratusan anak-anak, ikut dalam prosesi penguburannya pada hari Sabtu, mengubah demonstrasi tersebut menjadi salah satu demonstrasi terbesar melawan kampanye anti-narkoba Duterte.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: