Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belanja Alat Teknik? Lihat Saja di Glodok 

Belanja Alat Teknik? Lihat Saja di Glodok  Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Toko online saat ini memang sedang booming. Beragam kebutuhan sehari-hari dari bangun tidur sampai tidur lagi seakan segalanya dapat dibeli di toko online. Namun jika diselidiki lebih jauh ternyata masih banyak barang yang tak dapat ditemui di online.?

Lihat saja di Glodok, kawasan pusat perbelanjaan alat-alat teknik yang sudah ada sejak jaman Belanda itu hingga saat ini masih tidak ada matinya. Kawasan yang juga dikenal dengan Pecinan itu selalu dikunjungi ribuah orang setiap hari.?

Edy Sutrisno, staff Taman Safari Indonesia salah adalah salah satu pelanggan tetap. Setiap dua minggu sekali dia datang ke Glodok untuk membeli peralatan Taman Safari seperti kompresor untuk menyedot air kolam.?

"Saya sudah langganan di sini, saya suka belanja di sini karena barangnya lengkap dan harganya lebih murah," ujar Edy.?

Pelanggan setia seperti Edy masih banyak jumlahnya. Ini seperti diakui oleh Wawan Sugiarto karyawan Mega Teknik. Toko yang menjual alat-alat keperluan kontraktor ini sudah memiliki pelanggan tetap yang selalu berbelanja di tokonya.?

Diakui memang penjualan dua tahun terakhir memang sedikit turun. Itu disebabkan karena regulasi pemerintah yang semakin ketat tentang kualitas barang. Tapi hal itu yang membuat pelanggan setianya selalu datang ke tokonya untuk mencari barang-barang berkualitas.?

"Aturan sekarang ketat, jual KW 1 ya harus KW 1, tidak seperti dulu, KW 1 masih bisa dikasih KW 2," ujar Wawan.?

Isu sepinya Glodok karena maraknya toko online juga ditepis oleh Kristine, pemilik Toko Dunia Baru yang berjualan batu gerinda dan karpet. Menurutnya di Glodok masih banyak barang yang tidak dapat ditemui di toko online.?

"Kalau jualan batu gerinda seperti saya mau dijual online ya malah lebih mahal ongkos kirimnya," ujar Kristine.?

Hosin, manajer Toko Orient Teknik berpendapat menurunnya penjualan lebih dipengaruhi ekonomi global. Menurutnya tidak hanya di Indonesia saja yang mengalami penurunan penjualan, tapi juga di negara-negara lain.?

Sementara itu, Hendry Trie Asmono, Advertising dan Promotion, mengatakan kawasan Pecinan Glodok sejak dimoderenisasi para tahun 2006 memiliki tiga segmen yakni Pinangsia sebagai pusat seniteri kunci dan keramin, Glodok Makmur sebagai pusat spare part, dan Glodok Trade Center sebagai pusat elektronik.?

Glodok TC atau dengan nama asli Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok dengan 3.000 kios itu saat ini sudah penuh. Bahkan Agung Podomodo Land sebagai pengembang sedang membangun Harco Glodok dengan kapasitas 2.000 kios.?

"Okupansi LTC Glodok saat ini 100 persen artinya semua sudah terjual, kalau yang buka sekitar 90%, sisanya untuk gudang atau disewakan," ujar Hendry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: