Transportasi Laut Jadi Topik Bahasan Kemlu Guna Perluas Perdagangan Indonesia
Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar menghelat sebuah Focus Group Discussion (FGD) bertema "Jalur Perdagangan Indonesia ke Kawasan Eropa dan Amerika Latin melalui Transportasi Laut" pada Selasa (5/9/2017).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala BPPK, Dr. Siswo Pramono, dimaksudkan untuk mendalami Jalur Konektivitas bagi perdagangan Indonesia ke kedua kawasan tersebut sebagai jalur perdagangan prospektif bagi produk-produk Indonesia, terutama melalui transportasi laut.
Diskusi juga melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait, kalangan akademisi dari berbagai Universitas di Jakarta dan sekitarnya, serta asosiasi dan badan usaha yang terlibat dalam hal perdagangan dan pelayaran.
Forum ini menghadirkan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, Indonesia National Shipowners' Association (INSA), Suyono, dan Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan antar Lembaga, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Sribugo Suratmo.
Kedua narasumber mewakili organisasi yang kompeten dalam memberikan pandangan dan masukan terkait isu ini dari sudut pandang praktisi, baik dari sisi pemilik kapal maupun para pelaku usaha yang menggunakan transportasi laut dalam memasarkan produk-produknya di berbagai negara, termasuk di kawasan Eropa dan Amerika Latin.
Dalam diskusi tersebut juga dibahas mengenai kemungkinan pemanfaatan jalur konektivitas alternatif, termasuk melalui Yunani, untuk melakukan penetrasi ke pasar di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Kepala Pusat Pengkajian dan pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa, Leonard F. Hutabarat, Ph.D., juga memberikan paparan mengenai potensi Brasil sebagai salah satu tujuan perdagangan luar negeri Indonesia.
Adapun hal-hal yang menjadi sorotan dalam diskusi tersebut adalah pentingnya database mengenai produk yang dibutuhkan di negara-negara oleh para calon eksportir. Database tersebut diolah oleh pemerintah dan dapat diakses oleh para pelaku usaha termasuk melalui asosiasi-asosiasi terkait.
Di samping itu, diskusi ini juga membahas pentingnya memastikan bahwa tidak hanya demand yang berkelanjutan, namun juga perlunya peningkatan kemampuan produsen nasional untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan demikian diharapkan volume perdagangan yang sustainable dan meningkat akan mendorong perkembangan shipping di Indonesia.
Hasil pembahasan forum ini akan menjadi bahan kajian Badan Pengembangan dan Pengkajian Kebijakan (BPPK) terutama Pusat Kajian Kawasan Amerika dan Eropa dalam mendukung diplomasi ekonomi Pemerintah Indonesia.
Sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers pada awal tahun, salah satu fokus diplomasi ekonomi pada tahun 2017 ini adalah mengintensifkan kerja sama pembangunan, perdagangan dan investasi dengan negara-negara pasar potensial, terutama dengan kawasan Afrika dan Amerika Latin, sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, Selasa (5/9/2017).
Diharapkan hasil FGD tersebut dapat mendorong upaya pengembangan pasar tersebut, khususnya melalui identifikasi dan pemanfaatan jalur konektivitas yang efektif serta titik-titik yang dapat menjadi hub bagi Indonesia dalam melakukan penetrasi dan meningkatkan akses pasar. ?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement