Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat! 14 September, Nokia Pabrikan Batam Segera Dipasarkan

Catat! 14 September, Nokia Pabrikan Batam Segera Dipasarkan Kredit Foto: Dedy Suwadha
Warta Ekonomi, Batam -
PT Satnusa Persada yang kini menjadi perusahaan yang memproduksi ponsel pintar (smartphone) Nokia. Pemprov Kepri selalu mendukung perusahaan yang melakukan terobosan dalam pengembangan usaha, termasuk menyesuaikan perkembangan teknologi informasi.
"Abidin Hasibuan selaku Presdir Satnusa Persada membuktikan kepiawaiannya. Orang yang visioner tak akan berdiam menghadapi perkembangan zaman. Kreativitasnya pasti muncul," kata Gubernur Kepri Nurdin saat acara Pengumuman Pemenuhan Persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) oleh perusahaan HMD sekaligus Peresmian dimulainya Produksi Smartphone Nokia di PT Sat Nusaperdasa, Pelita, Batam, Selasa (5/9/2017) lalu.
Ponsel pintar Nokia, saat ini sedang diproduksi di Batam. Pada 14 September nanti, produksi Batam ini akan diluncurkan ke pasar global, di Jakarta. Ada beberapa pihak yang terlibat dalam produksi Nokia ini.
Saat ini sudah tercapai 30,52 persen TKDN untuk produksi Smartphone oleh HMD Global selaku pemegang lisensi Nokia. Di antaranya kerja sama dengan PT TSM di bidang design. Untuk distribusi dan pemasaran di Indonesia dipegang oleh PT Erajaya Swasembada. Erajaya Swasembada sendiri sudah menjalin kerjasama yang lama dengan Nokia.?
Gubernur menyampaikan, momen ini menjadi salah satu kegembiraan masyarakat Kepri. Bahwa ponsel pintar diproduksi di Batam, Kepri. Nurdin yakin, terobosan-terobosan ini akan membangkitkan kembali ekonomi daerah ini.
"Kita harus bangkit bersama. Jangan salah menyalahkan. Terus cari solusi dan berinovasi untuk kemajuan negeri ini," kata Nurdin.
Pemerintah, kata Nurdin sangat berkomitmem untuk investasi dan pengembangan usaha. Malah Presiden Joko Widodo selalu mendorong dan memberikan dukungan kepada setiap investor untuk berusaha dengan mengintruksikan memberikan kemudahan dalam pengurusan perizinan sehingga tidak perlu membawa berkas yang banyak dan rumit serta berkoper-koper.
Pada kesempatan itu, tampak hadir Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI I Gusti Putu Suryawirawan, Walikota Batam H. Muhammad Rudi, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto, Kepala Kantor Bea Cukai Kota Batam Susila Brata, CEO HMD Global Florian Seiche, Chairman PT TSM Sam Ali, CEO PT. Erajaya Swasembada Hasan Aula.
Presdir Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan mengaku sangat terhormat karena ditunjuk sebagai mitra lokal pembuat smartphone Nokia di Indonesia. Serta akan terus mengembangkan hubungan kemitraan ini di tahun-tahun mendatang.
"Nokia adalah merek yang bergengsi, dimana catatan sejarah sudah terbukti dipergunakan oleh orang banyak di dunia," kata Abidin.
Dalam pada itu, CEO HMD Global Florian Seiche menyebutkan, pihaknya memilih Batam dan Sat Nusapersada karena daerah dan perusahaan ini memiliki kompetensi yang sangat baik dan tinggi. Untuk produksi smartphone pihaknya memerlukan perusahaan dengan kualitas internasional. Florin menambahkan, Indonesia merupakan pasar yang sangat penting di Asia. Sehingga berkomitmen untuk mengembangkan bisnis, dan mematuhi kebijakan serta peraturan-peraturan pemerintah yang ada.
"Merek Nokia telah lama dikenal, dan diera ponsel pintar saat ini, Nokia memasuki banak baru dimana HMD menggabungkan merek Nokia yang ikonik dengan penggunaan sistem operasi Android terbaru," kata Florin.
Dirjen ILMATE I Gusti Putu Suryawirawan menyebutkan, Nokia merupakan mereka yang tak asing bagi pengguna ponsel di negeri ini. Mereka yang pertama menggunakan ponsel, diyakininya pasti bersentuhan dengan Nokia. Perkembangan dunia teknologi informasi semakin memasuki level yang lebih tinggi. Dia berharap, produksi Nokia di Batam akan membawa kemajuan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Gusti juga mengilustrasikan pelambatan perekonomian di Batam. Saat ini sektor industri galangan kapal di Kota Batam sedang lesu karena pertambangan mengalami penurunan produksi, sehingga pemesanan kapal dan tongkang menurun. Karena itu, industri di Batam, misalnya harus bisa secara bersama-sama untuk mengembangkan sektor industri lainnya seperti perakitan smartphone.
"Kita harus berani merubah Batam ke industri yang lain. Hari ini Nokia datang. Mari kita dorong tak hanya merakit tetapi juga membawa teknologi ke sini," kata Gusti Suryawirawan.
Pada kesempatan itu, Gubernur dan rombongan juga melihat produksi ponsel pintar Nokia di Sat Nusapersada. Mulai dari awal hingga siap diedarkan. Standar tinggi terlihat dalam produksi ini. Produk Nokia tersebut memperlihatkan kebanggaan Indonesia, karena di belakang ponselnya jelas terlihat made in Batam, Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/dedy_suwadha
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: