Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sultan Yogyakarta: Alternatif Sumber Air Selain Merapi Sangat Diperlukan

Sultan Yogyakarta: Alternatif Sumber Air Selain Merapi Sangat Diperlukan Kredit Foto: Hafit Yudi Suprobo
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan pemerintah perlu mencari sebuah alternatif sumber air selain dari wilayah Gunung Merapi di Kabupaten Sleman agar dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Rabu (27/9/2017), mengatakan alternatif sumber air penting karena jumlah penduduk DIY semakin bertambah, bahkan pada 2025 diprediksi mencapai empat juta jiwa sehingga kebutuhan air baku juga bertambah.

"Perkiraan kami di tahun 2025 itu penduduk Yogyakarta sekitar empat juta jiwa, sekarang hampir 3,7 juta. Jadi nanti kalau empat juta jiwa kan sudah tidak mungkin Merapi bisa menjadi salah satu pensuplai air bagi warga masyarakat," ungkap.

Sultan mengatakan, wilayah Gunung Kidul sebenarnya memiliki banyak sumber air di gua-gua, namun membutuhkan biaya besar untuk mengalirkan sampai wilayah Kabupaten Sleman maupun Bantul, sehingga perlu alternatif sumber air.

"Kita cari alternatif di mana kita perkirakan alternatif pilihan untuk cari air itu sesuai kebutuhan kalau nanti penduduknya empat juta jiwa di 2025, dan itu kira kira kebutuhannya sekitar 2.700 sampai 2.800 liter per detik," ujar Sultan.

Gubernur DIY juga mengatakan, sumber air dari wilayah Gunung Merapi pada 2025 tetap dioptimalkan ditambah dengan lokasi lain seperti dari sistem regional yang bersumber dari air Sungai Progo di Sedayu dan wilayah Kamijoro Pajangan Bantul.

"Kalau belum sampai 2.700 hingga 2.800 liter per detik, saya tetap akan cari air, dan itu nanti harus saya persiapkan dari sekarang, apalagi ini memerlukan pembiayaan yang besar, tetapi juga bertahap," pungkas Sultan.

Sultan juga mengatakan, penduduk DIY yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota tersebut pada sepuluh tahun akan mengalami kesulitan mendapatkan air dan akan menjadi masalah sendiri bagi pembangunan masyarakat DIY.

Maka dari itu, lanjut Sultan, adanya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul (Yogyakarta, Sleman dan Bantul) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Sedayu Bantul bisa menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan air DIY. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: