Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko: TNI-Polri Harus Akur

Moeldoko: TNI-Polri Harus Akur Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menilai perlu dibangun haromonisasi lebih baik antara TNI dan Polri meskipun saat ini hubungan kedua institusi sudah berjalan harmonis, menyikapi adanya polemik terkait impor senjata militer.

"Bagaimana membangun harmonisasi kedepan antara TNI dan Polri meskipun saat ini harmonis saja hubungan kedua institusi tersebut," kata Moeldoko saat memberikan kuliah umum bertajuk "Membaca Indonesia: TNI dan Politik Negara" di kantor Para Syndicate, Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Dia mengatakan terkadang masyarakat emosional menanggapi isu dan polemik antarkedua institusi padahal dirinya menyakini tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun menurut dia, kedua institusi tersebut harus menjaga konsistensi dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

"Intinya masyarakat saat ini perlu mendapatkan sebuah kondisi teduh, nyaman, aman, dan tidak menginginkan kegaduhan. Untuk itu komentar saya tidak ingin memunculkan kegaduhan baru," ujarnya.

Dia mengatakan pernyataannya tersebut tidak mengomentari pandangan, perbuatan dan pernyataan siapa pun namun dirinya sebagai bagian dari masyarakat memiliki harapan tersebut.

Menurut dia, dalam mengelola negara yang besar, miskomunikasi mungkin saja terjadi namun kalau semua saling percaya dan menghargai maka komunikasi mudah terbangun.

"Saya tidak punya kompetensi menjawab terkait impor senjata karena Mekopolhukam sudah memberikam jawaban dan masing-masing pihak sudah memberikan pernyataan," katanya.

Ditahan Bais Sebelumnya beredar informasi bahwa ada senjata yang ditahan Badan Intelijen Strategis (Bais TNI) yaitu senjata Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46 milimeter sebanyak 280 pucuk dan 5.932 butir peluru.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membenarkan informasi yang menyebutkan bahwa senjata yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Banten adalah milik instansinya.

Menurut Setyo, pengadaan senjata tersebut semuanya sudah sesuai dengan prosedur, mulai dari perencanaan dan proses lelang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: