Bank Indonesia (BI) menilai negara-negara berkembang masih menjadi tujuan menarik bagi para investor untuk menempatkan modalnya, walaupun pada Desember 2017 kemungkinan ada kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed.
"Bagaimana pun juga, interest diferensial antara negara maju dan berkembang seperti Indonesia masih besar. Artinya tetap menempatkan modal di negara berkembang itu masih atraktif," ujar Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Dody Budi Waluyo saat diskusi bertajuk Economic and Banking Outlook, di Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Oleh karena itu, lanjut Dody, bank sentral meyakini aliran modal asing masih akan masuk ke Indonesia dan berdampak positif bagi perekonomian domestik. Apalagi kondisi makro ekonomi Indonesia juga dalam tren yang positif.
"Itu yang harusnya menjadikan kita cukup optimis, artinya secara fundamental tidak ada isu atau pelemahan," kata Dody.
Persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan perbaikan iklim investasi Indonesia masih menjadi faktor penarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya secara langsung di Indonesia.
BI mencatat, Pada triwulan II 2017, investasi langsung mencatat arus masuk neto (surplus) sebesar US$4,6 miliar, naik dibandingkan triwulan I 2017 yang tercatat sebesar US$2,8 miliar maupun triwulan II 2016 sebesar US$3,3 miliar. Peningkatan surplus investasi langsung tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan aliran masuk investasi langsung di sisi kewajiban.
Sementara berdasarkan arah investasi, arus masuk neto penanaman modal asing (PMA) di Indonesia pada triwulan II 2017 mencapai US$5,8 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$3,0 miliar maupun triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar US$3,6 miliar.
Secara sektoral, aliran masuk modal PMA selama triwulan II 2017 didominasi oleh aliran PMA di sektor
manufaktur, sektor perdagangan, sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, serta sektor keuangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement