Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KBRI Sana'a Gelar Forum Bisnis

KBRI Sana'a Gelar Forum Bisnis WE Online, Jakarta - Lebih dari 350 masyarakat/diaspora Indonesia yang bermukim di Ibu Kota Australia, Canberra, memadati Wisma Indonesia untuk melakukan acara buka puasa dan sholat tarawih bersama pada Sabtu (11/6/2016). Udara dingin Kota Canberra yang menggigit mengingat kini di Australia sedang mengalami musim dingin (winter), tidak mengurangi antusiasme mereka untuk beribadah secara khusuk di bulan suci Ramadhan ini. Dalam sambutannya selaku tuan rumah acara buka puasa bersama, Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, mengatakan acara buka puasa dan sholat tarawih bersama yang diadakan di kediaman resminya tersebut, selain untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan umat muslim Indonesia di Australia, juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi di antara mereka. "Acara ini juga sangat penting untuk memperkuat semangat ukhuwah dan persatuan bangsa dan negara Indonesia," katanya. (Cahyo Prayogo) | Kredit Foto: KBRI Canberra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a mengadakan forum bisnis di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi dengan para pengusaha Yaman.

Keterangan pers dari KBRI Sana'a yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkam, KBRI Sana'a melaksanakan Forum Perdagangan, Pariwisata dan Investasi bertema "Exploring Commercial Relations between the Republic of Indonesia and the Republic of Yemen" di Salalah, Oman.

Kegiatan itu dihadiri oleh para pengusaha Yaman yang berdomisili, antara lain di wilayah Ibukota Sana'a, Kota Aden, Hadramaut, Republik Yaman serta di Salalah, Kesultanan Oman.

Kegiatan dibuka oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Sana'a, Sulthon Sjahril, yang menyampaikan gambaran umum tentang hubungan kedekatan sejarah dan diplomatik Indonesia dan Yaman serta menawarkan berbagai peluang dan potensi ekonomi Indonesia saat ini.

Dalam kerja sama ekonomi, neraca perdagangan bilateral Indonesia-Yaman dari 1990 hingga sekarang terus meningkat. Jika pada 1990 total perdagangan hanya berkisar 10 juta dolar AS, pada 2015 nilainya meningkat menjadi 89,3 juta dolar AS.

Bahkan, di tengah situasi konflik saat ini, pada 2016 nilai perdagangan kedua negara terus meningkat hingga mencapai 158,9 juta dolar AS.

Selain itu, dalam kerja sama investasi, para pengusaha Yaman telah menanamkan modalnya di Indonesia di berbagai sektor, antara lain di sektor properti, perkebunan, perikanan, dan kuliner.

Selanjutnya, secara khusus KUAI KBRI Sana'a memaparkan berbagai potensi perdagangan, peluang investasi dan produk unggulan Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha Yaman.

Untuk itu, KBRI mengundang para pengusaha Yaman untuk hadir dalam "Indonesia Middle East Annual Gathering on Economy" (IMAGE) 2017 di Bandung, 32nd Trade Expo Indonesia di BSD City, Familiarization Trip di Kota Tangerang Selatan, dan Regional Investment Forum di Padang yang seluruhnya akan diselenggarakan pada Oktober 2017.

KBRI juga menyampaikan bahwa Trade Expo Indonesia ke-32 yang akan berlangsung pada 11-15 Oktober 2017 merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia dan akan dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

Selain itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 15-17 Oktober 2017 akan menggelar Regional Investment Forum di Padang. KUAI mengundang para pengusaha Yaman untuk menghadiri pameran terbesar produk-produk Indonesia dan forum investasi tersebut.

Beberapa dari pengusaha Yaman yang hadir dalam foum bisnis yang diadakan KBRI menyampaikan ketertarikan untuk hadir dalam IMAGE 2017 dan Trade Expo Indonesia serta menanyakan tentang produk-produk unggulan yang akan dipamerkan. Beberapa pengusaha lain bertanya tentang ketentuan, kemudahan dan fasilitas berinvestasi di Indonesia.

Sampai saat ini KBRI Sana'a mencatat lebih dari 20 pengusaha Yaman yang akan hadir pada Trade Expo Indonesia ke-32 di BSD City. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Advertisement

Bagikan Artikel: