Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendukung dan Penentang Kemerdekaan Tumpah Ruah di Catalonia

Pendukung dan Penentang Kemerdekaan Tumpah Ruah di Catalonia Kredit Foto: Reuters/Juan Medina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para demonstran melambaikan bendera Spanyol dan Catalonia dan membawa spanduk bertuliskan "Bersama-sama kita lebih kuat" dan "Catalonia adalah Spanyol".

Itu adalah aksi demonstrasi terbesar di Catalonia di tengah ketegangan atas referendum kemerdekaan yang disengketakan minggu lalu. PM Spanyol Mariano Rajoy telah memperingatkan bahwa dirinya tidak akan mengesampingkan apapun "di dalam hukum" untuk menghentikan pemisahan Catalonia.

Demonstrasi serupa diadakan di seluruh Spanyol pada hari Sabtu. Hasil akhir dari referendum di wilayah timur laut kaya menyatakan 90% dari 2,3 juta orang yang memilih kemerdekaan yang didukung. Jumlah pemilih adalah 43%. Ada beberapa klaim penyimpangan, dan banyak kotak suara disita oleh polisi Spanyol.

Hampir 900 orang terluka karena aksi represif polisi yang berusaha menerapkan larangan pengadilan di Spanyol atas pemungutan suara serta berusaha untuk membubarkan para pemilih. Tiga puluh tiga petugas polisi juga terluka. Polisi di Barcelona mengatakan 350.000 orang hadir dalam demonstrasi hari Minggu, sedangkan panitia menyebutkan angka di kisaran 950.000.

Di antara mereka adalah mantan menteri pemerintah Josep Borrell, yang mengatakan bahwa rekan-rekannya Catalonia perlu mempertimbangkan lagi pilihan mereka.

Peraih nobel Mario Vargas Llosa mengatakan "anda membutuhkan lebih dari sekedar kudeta untuk menghancurkan apa yang telah dibangun selama 500 tahun sejarah," Vargas Llosa, novelis Peru-Spanyol, mengatakan kepada orang banyak, sebagaimana dikutip dari laman BBC, Senin (9/10/2017).

Salah satu yang menghadiri demonstrasi tersebut adalah Araceli Ponze berusia 72 tahun. Dirinya mengatakan kepada Reuters: "Kami peduli Catalonia dan Spanyol," ujarnya.

"Kami menghadapi hal yang tidak diketahui. Kami akan melihat apa yang terjadi minggu ini tapi kami harus berbicara dengan sangat keras sehingga mereka tahu apa yang kami inginkan," pungkasnya.


Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: