Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Pariwisata Badung, Tiongkok Tawarkan Pasang Mesin Barcode

Dukung Pariwisata Badung, Tiongkok Tawarkan Pasang Mesin Barcode Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Mangupura, Bali -

Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, mendapatkan tawaran dari Negara Tiongkok untuk memasang mesin berkode batang (barcode) di sejumlah objek wisata di Badung untuk memudahkan wisatawan mencari informasi tentang profil objek wisata yang dikunjungi.

"Alat ini nantinya akan memberikan informasi kepada wisatawan tentang profil destinasi wisata yang dikunjunginya dengan bahasa yang dipahami wisatawan sehingga memudahkan komunikasi kepada pemandu wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra, Minggu (15/10/2017).

Untuk penerapan mesin "barcode" di objek wisata strategis yang ada di Badung, kata Badra, pihaknya berencana akan menerapkan hal ini di Objek Wisata Pura Uluwatu dan Pantai Pandawa. "Kami akan jadikan dua objek wisata ini sebagai percontohan untuk pemasangan mesin barcode ini karena dua tempat ini paling ramai dikunjungan wisatawan per harinya," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Badra, alat ini akan menginfomasikan kepada pengelola objek wisata setempat untuk rencana pemasangan mesing berkode ini. "Upaya ini merupakan keinginan Pemkab Badung untuk membuat konsep pariwisata berkelanjutan," ujarnya.

Upaya pemasangan mesin "barcode" ini, kata Badra, dilakukan karena melihat jumlah kunjungan wisatawan asal negeri Tirai Bambu itu terus meningkat sehingga pihaknya meyakini dengan pemasangan alat ini memudahkan wisatawan asal Tiongkok ke objek wisata itu untuk mendapatkan informasi secara lengkap.

"Saya mengharapkan dengan adanya mesin ini dapat mengejar pasar tiongkok hingga 60-70 persen untuk datang ke Bali umumnya dan Badung khususnya," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung ini mengatakan Badung akan bekerja sama dengan Bank Tiongkok untuk menggunakan aplikasi barcode ini. Namun, tidak menutup kemungkinan dengan bank internasional lainnya. "Ini masih kami lakukan MoU agar sama-sama mendapat keuntungan dari penggunaan alat ini baik dari sisi keuntungan untuk penawar jasanya dan pengelola objek wisata ini," ujarnya.

Pihaknya juga berencana akan melakukan kerja sama dengan Jepang, Korea Selatan dan Rusia untuk bekerja sama dalam aplikasi ini dengan menggunakan bahasa mereka. "Melalui upaya ini diharapakan kunjungan kunjungan wisatwan kesejumlah objek wisata yang ada di Badung terus meningkat," ujarnya.

Selain itu, di Badung Selatan juga memiliki objek wisata GWK yang juga akan menjadi tempat kunjungan peserta IMF-WB di Bali yang diharapkan progres pengerjaan patung ini segera rampung sebelum pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia ini pada Oktober 2018.

"Objek wisata GWK ini akan menjadi tempat khusus untuk menjamu peserta konferensi ini dalam acara gala dinner yang sebelumnya akan dibuka di BNDCC, Nusa Dua," ujarnya. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: