Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog Singkawang: Stok Beras Ada 300 Ton

Bulog Singkawang: Stok Beras Ada 300 Ton Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Pontianak -

Kepala Seksi Harga dan Pasar (Gasar) Pengadaan dan Pelayanan Publik Perum Bulog Sub Divisi regional Kota Singkawang, Suriansyah mengatakan stok beras untuk tiga bulan ke depan masih aman. "Tiga bulan ke depan ini mulai dari Oktober, November, dan Desember 2017," kata Suriansyah di Singkawang, Minggu (15/10/2017).

Stok beras yang tersedia di Perum Bulog Sub Divre Kota Singkawang ini ada sebanyak 300 ton. "Tiga ratus ton ini kita siapkan untuk wilayah Sing Bebas (Singkawang, Bengkayang dan Sambas) dengan masing-masing wilayah sebanyak 100 ton," ujarnya.

Dengan begitu, untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di tiga wilayah Sing Bebas ini masih mencukupi. "Kalaupun memang terjadi bencana atau gejolak kenaikan harga kita bisa melakukan operasi pasar (OP) di tiga wilayah Sing Bebas ini," ungkapnya.

Di samping menyiapkan beras CBP di tiga wilayah Sing Bebas tersebut, pihaknya juga masih menyimpan stok Rastra sebanyak 2.500 ton. Meski demikian, tiga bulan kedepan stok beras yang tersedia di Bulog merupakan angka minimal. Dan tentunya Bolug harus punya stok lebih dari itu. "Minimalnya 1.800 Rastra untuk tiga bulan ke depan. Tapi kami punya stok sebanyak 2.500 ton," tuturnya.

Menurutnya, hingga sekarang ini belum ada gejolak kenaikan harga beras di pasaran. Yang mana beras kelas Medium masih dijual seharga Rp9 ribuan per kilogram di pasar. Sedangkan kelas Premium masih dijual Rp13 ribuan. "Harga ini masih dianggap wajar, sehingga dianggap belum ada kenaikan yang signifikan," katanya.

Kondisi di Singkawang belum bisa dilakukan operasi pasar seperti di daerah Jawa. Yang mana di Jawa sudah dilakukan operasi pasar (OP) mengingat stok beras Medium sudah semakin berkurang. Justru yang banyak beredar di pasaran itu beras Premium. "Untuk itu, Bulog Pusat harus melakukan operasi pasar untuk mengisi beras medium di Jawa," tuturnya.

Dia menambahkan serapan gabah di tiga wilayah Sing Bebas hingga 12 Oktober mencapai 35,5 ton. Yang mana hasil padi para petani ini Bolug serap sebagai serapan komersial.

"Artinya, beras yang kami serap akan masuk gudang, tapi jika ada masyarakat yang ingin membeli maka kami jual lagi ke masyarakat. Sehingga antara serapan dan penjualan tetap berjalan," katanya. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: