Warta Ekonomi, Palembang -
Dari pihak PT Sriwijaya Mandiri Sumsel ditandatangani Direktur Utama, I Gede Surya Negara, dan dari PT Sriwijaya Tanjung Carat ditandaganani oleh Chairman dan CEO, Putera.?
Perjanjian kerja sama usaha antara PT Sriwijaya Mandiri Sumsel dan PT Sriwijaya Tanjung Carat tentang pembangunan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA) telah resmi ditandatangani Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel, disaksikan langsung Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Griya Agung Palembang.?
Dari pihak PT Sriwijaya Mandiri Sumsel ditandatangani Direktur Utama, I Gede Surya Negara, dan dari PT Sriwijaya Tanjung Carat ditandaganani oleh Chairman dan CEO, Putera.?
Melalui perjanjian kerjasama tersebut, menandakan bahwa progres tahapan pengembangan KEK TAA terus mengalami kemajuan, bahkan saat ini sudah ada beberapa investor yang memastikan akan berinvestasi di KEK TAA.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, pengembangan KEK TAA dan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat merupakan salah satu impian masyarakat Sumsel sejak lama karena akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Sumsel yang kemudian berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Alhamdulilah satu persatu impian masyarakat Sumatera Selatan menjadi kenyataan, setelah peresmian jalan tol tahap I oleh Presiden, sekarang kerjasama pengembangan kawasan ekonomi khusus juga sudah di tandatangani, mudah-mudahan kerjasama ini berjalan dengan baik dan kewasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api segera terwujud," ungkapnya, Senin (16/10/2017).
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, pengembangan KEK TAA dan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat merupakan salah satu impian masyarakat Sumsel sejak lama karena akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Sumsel yang kemudian berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Alhamdulilah satu persatu impian masyarakat Sumatera Selatan menjadi kenyataan, setelah peresmian jalan tol tahap I oleh Presiden, sekarang kerjasama pengembangan kawasan ekonomi khusus juga sudah di tandatangani, mudah-mudahan kerjasama ini berjalan dengan baik dan kewasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api segera terwujud," ungkapnya, Senin (16/10/2017).
Menurut Alex Noerdin, penandatanganan kerjasama tersebut menjadi tonggak sejarah pembangunan Sumsel. Pasalnya, setelah KEK TAA terwujud Sumsel akan menjadi daerah terdepan dan tidak akan terkejar lagi oleh provinsi lain di Indonesia.
"Dari kunjungan pak Presiden beberapa hari kemarin di Palembang sudah saya sampaikan tentang kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api, sepertinya dalam waktu dekat akan ada rapat terbatas tentang semua ini," ujarnya.
Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel, I Gede Surya Negara mengatakan, sebagai BUMD pengelola KEK TAA pihaknya tentu tidak memiliki dana yang cukup besar untuk melakukan pembebasan lahan secara keseluruhan, sehingga dilakukan kerjasama usaha dengan PT Sriwijaya Tanjung Carat sebagai pemrakarsa.
"Jadi kita PT. SMS ini kan BUMD tidak punya anggaran banyak, ini saja baru mampu membebaskan lahan seluas 66,13 hektare itu pun di tahun terakhir. Jadi kerjasama usaha ini menjadi suatu terobosan untuk mencapai target yang ditetapkan dewan nasional kawasan," terangnya.
Sementara itu, Chairman dan CEO PT. Sriwijaya Tanjung Carat, Putera mengatakan, saat ini sedang dalam proses penerbitan amdal perpaduan antara KEK TAA dan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat, sehingga pihaknya mengharapkan November 2017 amdal sudah selesai.
"Sudah ada beberapa investor yang ingin berinvestasi disana kurang lebih 5 atau 6 investor seperti PT. Indorama, PT DEX, dan lainnya. Untuk nilai investasi sekitar US$3 Miliar untuk dua kawasan tersebut," pungkasnya.
"Dari kunjungan pak Presiden beberapa hari kemarin di Palembang sudah saya sampaikan tentang kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api, sepertinya dalam waktu dekat akan ada rapat terbatas tentang semua ini," ujarnya.
Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel, I Gede Surya Negara mengatakan, sebagai BUMD pengelola KEK TAA pihaknya tentu tidak memiliki dana yang cukup besar untuk melakukan pembebasan lahan secara keseluruhan, sehingga dilakukan kerjasama usaha dengan PT Sriwijaya Tanjung Carat sebagai pemrakarsa.
"Jadi kita PT. SMS ini kan BUMD tidak punya anggaran banyak, ini saja baru mampu membebaskan lahan seluas 66,13 hektare itu pun di tahun terakhir. Jadi kerjasama usaha ini menjadi suatu terobosan untuk mencapai target yang ditetapkan dewan nasional kawasan," terangnya.
Sementara itu, Chairman dan CEO PT. Sriwijaya Tanjung Carat, Putera mengatakan, saat ini sedang dalam proses penerbitan amdal perpaduan antara KEK TAA dan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat, sehingga pihaknya mengharapkan November 2017 amdal sudah selesai.
"Sudah ada beberapa investor yang ingin berinvestasi disana kurang lebih 5 atau 6 investor seperti PT. Indorama, PT DEX, dan lainnya. Untuk nilai investasi sekitar US$3 Miliar untuk dua kawasan tersebut," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement