Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengaku transaksi non tunai terus mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan Bank Indonesia sejak Juni 2017 jumlah transaksi non tunai Rp1,7 miliar sedangkan nilainya sampai dengan April 2017 transaksi dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) di Jabar mencapai Rp29,8 triliun.
"Memang kalau untuk uang elektronik (Unik) ini transasksinya masih kecil karena penggunaannya realatif terbatas," kata Wiwiek kepada wartawan di Bandung, Senin (23/10/2017).
Selain itu, saldo yang berada di Unik saldonya dibatasi sampai dengan Rp1 juta sedangkan untul lebih dari Rp1 juta harus dilakukan registrasi.?
"Untuk Unik di bawah satu juta boleh digunakan tanpa rehistrasi terlebih dahulu tapi jumlag oenggunaan Unik ini masih realtif kecil," tutur Wiwiek?
Salah satu upaya Bank Indonesia dalam meningkatkan transaksi non tunai ini adalah segala kegiatan bertransaksi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati akan menggunakan Unik.
Wiwiek mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan BIJB dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar. Bahkan, kata Wiwiek, skema penggunaan kartu untuk BIJB sudah dirancang.
"Sudah membuat draft MOU dengan BIJB dan Pemprov Jabar, kalau BIJB itu jalan langsung dengan menggunakan kartu," ungkap Wiwiek
Sementara itu, Wiwiek memprediksi jumlah transaksi ritel dengan non tunai di Indonesia khususnya Jabar akan terus meningkat. Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar. Pasalnya, saat ini transaksi ritel di Indonesia masih didominasi dengan uang tunai.?
Bahkan persentasenya mencapai 99,4 persen dan angka itu merupakan yang tertinggi dibanding negara Asean lainnya.
"Jabar memang transaksinya akan terbatas, ada di uang parkir, di tol, dan supermarket," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement