Pemerintah Spanyol telah mendesak warga Catalan untuk menerima keputusan Madrid memberhentikan kepemimpinan separatis mereka serta mengendalikan wilayah yang bergolak tersebut, karena krisis politik terbesar di negara tersebut dalam beberapa dekade memasuki minggu yang menentukan.
Menteri luar negeri Spanyol membuat komentar pada hari Minggu, sehari setelah Madrid berjanji untuk mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada pemerintah Catalonia, dalam upaya terakhir untuk menggagalkan dorongan kawasan tersebut untuk merdeka dan untuk menenangkan ketakutan akan kerusuhan dan gejolak ekonomi di jantung zona euro tersebut.
Presiden Catalan Carles Puigdemont menolak keputusan Madrid, yang akan diimplementasikan minggu ini, dan ribuan pemrotes pro-kemerdekaan berbaris di Barcelona pada hari Sabtu.
Pembicara parlemen daerah, Carme Forcadell, mengatakan bahwa dirinya juga tidak akan menerima langkah Madrid dan malahan menuduh Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy melakukan "kudeta".
Alfonso Dastis selaku Menteri Luar Negeri Spanyol menanggapi pada hari Minggu (23/10/2017) dengan seruan untuk mematuhi Madrid.
"Semua yang pemerintah coba lakukan adalah mengembalikan tatanan hukum, mengembalikan konstitusi dan juga peraturan Catalan dan melanjutkan dari sana," tutur Dastis kepada BBC TV.
"Kami akan mendirikan otoritas yang akan mengatur urusan internal Catalonia sesuai dengan hukum dan norma Catalan. Saya harap semua orang akan mengabaikan instruksi apa pun yang akan mereka berikan karena mereka tidak akan memiliki otoritas hukum untuk melakukan itu," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (23/10/2017).
Namun, Dastis berusaha untuk menenangkan ketegangan di wilayah tersebut, dan mengatakan bahwa Madrid tidak akan melakukan penangkapan di antara pimpinan pro-kemerdekaan, meskipun dua orang separatis terkemuka ditahan dalam perintah pengadilan bulan ini atas tuduhan hasutan.
"Kami tidak akan menangkap siapa pun," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement