Singapura akan membekukan jumlah kendaraan di jalannya mulai Februari mendatang.
Otoritas Transportasi Darat atau The Land Transport Authority (LTA) menyebutkan kelangkaan tanah dan upaya peningkatan angkutan umum sebagai alasan untuk upaya pembekuan tersebut.
Negara ini sudah memiliki kebijakan ketat yang bertujuan membatasi jumlah mobil di jalan Singapura.
Namun, Singapura mencatat ada lebih dari 600.000 mobil pribadi dan sewaan tahun lalu. Jumlah itu termasuk mobil yang digunakan oleh layanan transportasi online seperti Uber and Grab.
Negara ini membatasi jumlah kendaraan di jalannya melalui upaya penutupan pertumbuhan kendaraan, dan dengan sistem penawaran hak untuk memiliki dan menggunakan kendaraan selama beberapa tahun, yang dikenal sebagai Certificate of Entitlement.
Akibatnya, mobil mid-range di Singapura biasanya menghabiskan biaya empat kali lipat seperti di Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (24/10/2017).
Pertumbuhan baru sedikit lebih rendah dari batas 0,25% yang ada, dan telah ada sejak 2014. Ini berlaku untuk mobil pribadi dan sepeda motor, tapi tidak untuk barang kendaraan dan bus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement