Warta Ekonomi, Medan -
Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan, menilai stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia dalam kondisi terjaga, dimana pertumbuhan ekonomi global diperkirakan terus membaik didorong oleh peningkatan penumbuhan ekonomi Advanced Economies (AE) khususnya Eropa dan AS.?
Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo mengatakan, penumbuhan domestlk diekspektasikan meningkat di semester kedua 2017 dengan tingkat inflasi yang terjaga. Selain itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga kebijakannya berturut turut pada Agustus dan September 2017.
"Di pasar keuangan domestlk, baik Indeks Harga Saham Gabungan (lHSG) dan yield Surat Berharga Negara (SBN) terus melanjutkan penguatan pada September 2017," katanya Kamis (26/10/2017).
Sementara itu, investor nonresident masih mencatatkan net buy di pasar SBN sebesar Rp34,2 triliun. Hal ini mendorong yield SBN tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing turun sebesar 15.1 bps, 14,6 bps, dan 24,8bps.?
"Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan berada pada level yang moderat. Kredit perbankan September 2017 tumbuh sebesar 7,86% yoy (Agustus 8,26% yoy) dan piutang pembiayaan tumbuh sebesar 8,16% yoy (Agustus 9,13% yoy)," ujarnya.
Dari sisi penghimpunan dana, lanjutnya, kinerja penghimpunan dana LJK cukup solid. Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan per Agustus 2017 tumbuh sebesar 11,69% yoy (Agustus 9,60% yoy). Sementara itu, pertumbuhan premi asuransi jiwa ?meningkat menjadi 37,8% yoy (Agustus ?365% yoy) serta pertumbuhan premi asuransi umum dan reasuransi juga meningkat menjadi 4.35% yoy (Agustus : 2,03%).?
"Untuk periode Januari-September 2017 terdapat 118 emiten (Januari-September 2016, 87 emiten) yang melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal dengan nilai sebesar Rp182,2 triliun atau meningkat sebesar 321% dibandingkan periode yang sama tahun 2016,"katanya.
Dikatakannya, dari 118 emiten yang melakukan penghimpunan dana tersebut terdapat 29 emiten baru sehingga target 21 emiten baru di 2017 telah tercapai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement