Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPO, Wika Gedung Jual Saham

IPO, Wika Gedung Jual Saham Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) yang merupakan anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berencana untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 4,467?miliar saham atau setara 40 persen seteIah penawaran umum perdana (IPO). Perseroan menawarkan harga saham perdana sebesar Rp290 hingga Rp456 per saham.?

Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo mengatakan bahwa keputusan perusahaan untuk menawarkan saham kepada publik telah melalui kajian panjang dan pertimbangan matang. Langkah ini dinilai sebagai pilihan terbaik dan strategis bagi perusahaan daIam upaya untuk terus memperkuat pertumbuhan usaha dalam jangka paniang.?

"Penguatan modal merupakan kebutuhan utama WIKA Gedung untuk memperkuat daya saing dan mengoptimalkan peluang pertumbuhan bisnis yang dikelola. Kami percaya, melalui IPO ini WIKA Gedung mampu mempercepat akselerasi bisnis, baik konstruksi high rise building maupun investasi pengembangan yang direncanakan. Sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada stakeholders," kata Nariman dalam paparan publiknya, di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capitai WIKA Gedung Nur Al Fata menuturkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan peluang yang dihadapi. Perseroan memiliki tiga strategi bisnis, yaitu Bisnis Inti (Core Business), Backward Integration, dan Forward Integration. Bisnis Inti WIKA Gedung adalah penyedia jasa konstruksi high rise building. Backward Integration berkaitan dengan industri pracetak, modular, dan geoteknik.?

Strategi ini, menurut Nur, merupakan upaya Perseroan untuk memperkuat rantai pasokan atas Bisnis Inti Perseroan. Sementara Forward Integration merupakan langkah laniutan, dimana perusahaan melakukan investasi dan konsesi untuk memperoleh seluruh pekerjaan konstruksi dari investasi dan konsesi tersebut, serta untuk memperoleh pendapatan berulang.?

"Ketiga strategi bisnis ini diharap saling memperkuat dan akan menjadi prioritas pengembangan perusahaan. Itu sebabnya alokasi dana IPO untuk investasi dan konsesi porsinya paling besar karena kami percaya strategi ini akan memberikan dampak bisnis yang signifikan dan berkelanjutan dalam jangka panjang," ujar Nur Al Fata.?

Direktur Keuangan WIKA Gedung Abriprayadi mengungkapkan bahwa pihaknya bersyukur teIah mendapat kepercayaan yang begitu besar baik dari pemerintah maupun sektor swasta untuk membangun proyek-proyek bangunan gedung mereka.?

"Kami yakin, langkah pemerintah yang menjadikan infrastruktur sebagai prioritas APBN selain pendidikan dan kesehatan akan semakin memperkuat kinerja WIKA Gedung kedepan," tambahnya.

Managing Director Mandiri Sekuritas Laksono W Widodo mengatakan IPO WIKA Gedung dilakukan pada momentum yang tepat. Pasalnya, anak perusahaan BUMN ini sedang dalam pertumbuhan bisnis yang sangat kuat ditengah industri konstruksi dan infrastruktur yang menjadi perhatian utama pemerintah. Dengan rekam jejak dan pengalaman panjang di industri konstruksi nasional, keputusan WIKA Gedung untuk go public akan sangat positif bagi penguatan daya saing perusahaan di masa depan.

"Dengan dukungan fundamental dan prospek bisnis yang kuat, saham WIKA Gedung diharapkan dapat menjadi pilihan investasi yang menarik bagi investor pasar modal. Posisinya sebagai anak usaha BUMN juga akan memberikan nilai plus bagi emiten," jelas Laksono.?

Dalam aksi korporasinya ini, WIKA Gedung telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriter), yaitu PT Mandiri Sekuritas (koordinator), PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, dan PT Buana Capital Sekuritas. Sesuai rencana, penawaran awal (book building) berlangsung pada 26 Oktober-7 November 2017.?

Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 20 November 2017. Dengan begitu, penawaran umum akan dilaksanakan pada 22-24 November 2017 dan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 November 2017. Perseroan akan mengalokasikan 70% dana hasiI IPO untuk investasi dan konsesi, serta sisanya 30% untuk modal kerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: