Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah! Biaya Pemasaran Meikarta Hampir Rp1 Triliun

Wah! Biaya Pemasaran Meikarta Hampir Rp1 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lippo Grup saat ini tengah membangun kota baru, Meikarta. Proyek?tersebut bakal dibangun di atas lahan sleuas 500 ha dengan investasi Rp278 tiliun. Lokasi kota baru ini berada di jantung ekonomi Indonesia, yakni koridor Jakarta-Bandung, persisnya di kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pada tahap pertama, di Meikarta akan dibangun 250 ribu unit apartemen dengan total luas bangunan 22 juta meter persegi yang akan langsung menampung lebih dari satu juta komunitas perkotaan.

Di Meikarta juga akan dibangun Central Business District (CBD) Orange County. Lalu, ada mal terbesar seluas 300 ribu meter persegi, ada 10 hotel bintang lima, dan ruang publik.

Selain itu, bakal dibangun central park di atas lahan seluas 100 ha yang di dalamnya terdapat danau buatan seluas 25 ha. Proyek ini juga dilengkapi transportasi yang terintegrasi dan convention center. Meikarta akan menjadi kota baru yang sangat strategis karena bakal dilewati antara lain kereta cepat Jakarta-Bandung dan dekat dengan Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Guna memasarkan Meikarta, Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan jika pihaknya telah mengeluarkan dana hingga hampir Rp1 triliun. "Saya rasa ga sebesar itu. Mestinya kurang dari 1 triliun," katanya, di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Namun, berdasarkan Riset Nielsen belanja iklan secara garis besar masih menunjukkan tren peningkatan untuk periode January?Juli. Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016, pertumbuhan belanja iklan bergerak positif sebesar 6 persen yang lebih dipengaruhi oleh kenaikan tarif. Dengan kenaikan tersebut, belanja iklan di TV dan media cetak di sepanjang Januari?Juli 2017 mencapai Rp82,1 triliun.?

Informasi belanja iklan tersebut diambil dari data Advertising Information Services yang memonitor aktivitas periklanan Indonesia. Monitoring iklan mencakup 15 stasiun TV nasional, 99 surat kabar, dan 120 majalah dan tabloid. Angka belanja iklan didasarkan pada gross rate card, tanpa menghitung diskon, bonus, promo, dan lain-lain.

Bila dilihat, sepanjang Agustus-September 2017 belanja iklan Meikarta sangat spektakular. Mengutip Advertising Indonesia.id, dalam kurun waktu 2 bulan tersebut, Meikarta membelanjakan lebih dari Rp1,2 triliun per 30 September 2017. Angka tersebut hampir 2 kali lipat dari bulan Agustus yang lalu yang mencapai Rp696,7 miliar.?

Angka ini cukup fantastis mengingat nilai dua tower Meikarta sendiri hanya senilai Rp1 triliun. Lippo mengumumkan akan melakukan topping off sebanyak dua tower pada 29 Oktober 2017.

Namun, Ketut menuturkan jika hitung-hitungan angka itu kemungkinan harga normal (belum termasuk diskon dan lainnya). Ia merasa biaya iklan yang dikeluarkan masih sesuai dengan yang di harapkan.

"Itukan harga normal. Apapun harganya semua masih sesuai dengan harga yang kita harapkan," katanya.

Seperti diketahui, sampai sejauh ini biaya proyek yang dikeluarkan oleh pihak Meikarta untuk proyek ini menggunakan uang kas perusahaan dan pre selling.?

Hal ini pun diakui oleh Ketut. Menurutnya, sejauh ini pihaknya masih sanggup melakukan pendanaan lewat duit kas. Namun, bukan berarti ke depan tidak melakukan pendekatan ke perbankan. "Selama kita bisa lakukan sendiri maka akan kita lakukan sendiri dulu. Tapi, ke depan pasti ada," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: