Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan tren perekonomian Jabar tahun 2017 ini mengalami pelemahan.
Tren pelemahan ekonomi ini bukan hanya terjadi di Jabar, namun dalam skala?nasional. Pada tahun 2016 perekonomian?Jawa Barat tumbuh sebesar 5,67 persen, tapi di?triwulan I dan II tahun 2017 berada di level 5,28 persen.
"Ini yang menyebabkan sulitnya mencapai level di tahun 2016," kata Wiwiek kepada wartawan di Bandung, Senin (30/10/2017).
Meskipun begitu, sambung Wiwiek, pertumbuhan ekonomi Jabar hingga kini masih di atas rata-rata nasional.?Berkenaan dengan inflasi, dia menuturkan ada?beberapa?faktor?utama yang menyebabkan inflasi tinggi seperti masalah pasokan atau distribusi dan keterbatasan pada infrastruktur.
"Kita paham bahwa infrastruktur di Jabar termasuk baik dibanding daerah lain, tetapi masih harus terus ditingkatkan lagi," kata Wiwiek.
Selain itu, struktur pasar dan mekanisme pembentukan harga juga mempengaruhi inflasi. "Kita tahu komoditas utama masyarakat sangat ditentukan oleh struktur pasarnya seperti apa," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
