Warta Ekonomi, Makassar -
Syahrul Yasin Limpo selaku Gubernur Sulsel menerima kunjungan pengurus Himpunan Pengusaha Kayu Indonesia (HIPKI) Sulsel di ruang kerjanya, Selasa, (31/10/2017).
Kehadiran para pengusaha kayu itu untuk melaporkan agenda pengukuhan pengurus HIPKI Sulsel periode 2016-2021 pada 12 November mendatang.?
Momentum pertemuan dengan Gubernur Sulsel sekaligus digunakan para pengusaha kayu tersebut untuk curhat. Kepada orang nomor satu di Sulsel itu, mereka menceritakan perihal lesunya pasar kayu imbas kehadiran baja ringan. Hampir seluruh proyek real estate alias properti lebih senang menggunakan baja ringan untuk konstruksi.?
"Yang perlu bapak gubernur ketahui bahwa ada kendala yang kami hadapi sekarang. Situasi pasar (kayu) cukup lesu pasca-hadirnya baja ringan," ungkap Nawiruddin selaku Sekretaris HIPKI Sulsel, Selasa, (31/10/2017).
Nawiruddin memberikan gambaran kepada Gubernur Syahrul mengenai industri dan usaha kayu yang cukup lesu dalam dua tahun terakhir. Penurunan produksi maupun pendapatan para pengusaha kayu berkisar 30-40 persen. Bila itu terus dibiarkan, dikhawatirkan berdampak pada pemutusan tenaga kerja dalam jumlah besar.?
Menurut Nawiruddin, untuk sekarang saja sudah banyak industri dan usaha kayu di Sulsel yang melakukan perampingan karyawan. Bahkan, ada beberapa perusahaan yang diakuinya 'dipaksa' memilih untuk menutup usahanya.?
Ketua HIPKI Sulsel, Mulyadi, menambahkan berbagai permasalahan maupun prospek industri dan usaha kayu di Sulsel bakal dibahas dalam rangkaian pengukuhan pengurus HIPKI. Toh, pihaknya memang merangkaikan pengukuhan pengurus dengan dialog yang akan membicarakan kendala dan peluang usaha kayu.?
Mendengar curhat para pengusaha kayu, Gubernur Syahrul merasa prihatin atas kondisi di lapangan tersebut. Menurut dia, pemerintah sebagai pemegang kebijakan perlu duduk bersama dengan para pengusaha kayu untuk merumuskan apa yang harus dilakukan agar bisa tetap eksis.?
Gubernur Syahrul juga berharap nanti ada rumusan dan rekomendasi yang keluar untuk menjamin keberlangsungan usaha kayu. Minimal ada, lanjutnya, ada rekomendasi agar material kayu tetap bisa digunakan dalam bidang perumahan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement