Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Produksi Kedelai, Kaltim Manfaatkan Lahan Bekas Tambang

Genjot Produksi Kedelai, Kaltim Manfaatkan Lahan Bekas Tambang Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Pertanian Provinsi Kaltim tahun 2018 mendatang akan menggenjot produksi kedelai unggul. Caranya dengan menerapkan teknologi pembibitan kedelai yang dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kaltim. Termasuk memperluas area tanam kedelai di eks tambang.

Diketahui, selama ini satu hektar lahan kedelai hanya menghasilkan sekitar 1 ton saja namun dengan penggunaan teknologi oleh BPTP Kaltim ditargetkan mampu menghasilkan 3 ton kedelai perhektarnya.

Untuk mencapai itu, BPTP Kaltim? menggelar bimtek kepada kelompok tani di Balikpapan, PPU, Paser dan Kukar pada Senin (6/11/2017).

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP Badan Litbang Pertanian) Kaltim, Muhammad Amin mengatakan dengan penggunaan teknologi terapan dari BPTP diharapkan dapat meningkatkan peroduksi kedelai di Kaltim. Tentunya juga memperhatikan bibit kedelai yang digunakan.

Untuk itu petani diberikan bimtek mengenai penggunaan teknologi yang mampu menghasilkan produksi kedelai lebih banyak dari sebelumnya.

Amin mengakui? Kaltim memiiki potensinya cukup besar dalam bidang pertanian termasuk kedelai. ?Hanya perlu kita dorong dari sisi inovasi teknologi pembibitan kedelai sehingga potensinya dapat lebih luas," katanya saat bimtek Peningkatan Produksi Kedelai, di Balikpapan.

Selain itu, pihaknyajuga akan memperluas area tanam kedelai dengan memanfaatkan area eks tambang. Dia mengakui belum tahu persis luasan area tambang yang akan dimanfaatkan. Termsuk lahan-lahan tidur.

"Saya belum tahu luasan. saat ini rata-rata untuk produksi baru dibawah satu ton perhektare. Targetnya 3 ton perhektare itu kalau di dorong inovasi teknologi dan penambahan luas tanam dengan pemanfaatan lahan eks tambang," paparnya Senin, (6/11/2017). Lokasi? lahan pertanian kedelai cukup luas seperti tersebar di kabupaten PPU, Kutim, Kubar, Kukar.

Selama ini pasokan kedelai? Kaltim masih banyak mendatangkan dari luar, namun? melalui bimtek ini baik peneliti, penyuluh dan petani bisa bersama-sama mengembangkan pertanian kedeali guna memenuhi stok kebutuhan kedelai di Kaltim.

?Bimbingan dari segi penggunaan teknologi pembibitan, teknik budidayanya, kemudian cara pengendalian. Kendala kita selama ini pada SDM pengetahuan dan keterampilan masihrendah karena itu perlu ditingkatkan termasuk pengetahua pada bibit kedelai ini,? ujarnya.

Dalam kegiatan itu, juga hadir anggota Komisi IV DPR-RI Kasriyah yang memberikan bantuan bibit kedelai.

Dia menilai petani Kaltim perlu memahami penggunaan bibit kedelai yang benar-benar berkualitas dan memiliki sertifikat.? Sebab hal ini juga mempengaruhi hasil produksi saat panen nanti.

?Karena ada kan petani yang membeli atau dapat bantuan tapi ngeluh ternyata hasilnya tidak sesuai. Karena tidak ada sertifikatnya. Jadi saya menghimbau kepada swasta? agar juga jual belikan bibit kedelai bersertifikat sehingga petani tidak dirugikan,? katanya.

Kasriyah? juga politisi PPP dapil Kaltim menyambut positif? penggunaan dan pemanfaatan lahan terlantar dan eks tambang untuk pertanian. Sebab, pemerintah pusat? memberikan bantuan bibit untuk petani melalui program Kebun Bibit Rakyat.

?Masih sangat luas lahan di Kaltim untuk digarap pertanian termasuk eks? tambang. Tentunya dengan teknologi pembibita. Apalagi saat ini administrasi tanah/lahan di era pemerintahan Jokowi makin tertib. Eks tambang ayo bisa kita manfaatkan untuk pertanian atau bisa juga budidaya ikan kan,? ujarnya.

Seorang petani di Balikpapan, Arifudin (50) menyambut baik bimtek bibit kedelai ini. Dia akan mencoba kembali meski pernah alami kegagalan karena biaya produksi dengan hasil panen tidak sesuai.

"Dulu pernah tanam kedelai, tapi sempat gagal. Dengan bimtek ini saya mau coba tanam lagi pembibitan kedelainya seperti apa," ujarnya petani asal Teritip, Balikpapan. (andi aliev)

bimtek kedelai

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: