Kementerian Perhubungan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya untuk mengembangkan program tol laut dengan penandatanganan nota kesepahaman di kampus setempat, Jumat.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Rektor ITS Prof Joni Hermana bersamaan dengan peringatan Dies Natalis Ke-57 ITS.
Dalam sambutannya Menhub mengatakan bahwa adanya tol laut saat ini sudah mampu menekan angka disparitas sebesar 20 persen. Namun bagi Budi, program tol laut ini masih membutuhkan peningkatan, khususnya dalam bidang kapal pengangkut barang yang digunakan.
"Untuk peningkatan tersebut, Kementerian Perhubungan membutuhkan partner dalam bidang pengetahuan, dan ITS dirasa mampu memberikan masukan atau riset untuk meningkatkan program tol laut beserta kapal untuk tol laut," kata Budi.
Budi mengemukakan, masih ada beberapa hal yang belum sempurna dalam pengembangan tol laut seperti muatan kapal untuk tol laut dirasa masih hanya mampu menampung sedikit beban, kapal yang digunakan masih merupakan kapal buatan luar negeri dan masih terdapat masalah "tracking" atau pelacakan.
"Pelacakan ini dibutuhkan untuk mengetahui praktik monopoli dalam program tol laut," ujar dia. Dalam hal inilah, Kemenhub menginginkan sumbangsih riset dan inovasi dari ITS dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.
Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini menjadi angin segar bagi ITS. Inovasi-inovasi ITS yang menunjang program tol laut sebenarnya saat ini sudah digarap ITS, hanya saja masih berbentuk prototipe dan riset.
"Dengan adanya kerja sama ini harapannya semua inovasi di ITS bisa lanjut hingga produksi massal serta kontribusi ITS pada dunia maritim berjalan terealisasi," ujar Joni.
Sementara itu, Wakil Rektor ITS bidang Inovasi, Kerja Sama, Kealumnian dan HUbungan Internasional Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc, mengatakan bahwa ada beberapa peluang dari kemitraan ini. Antara lain memberikan studi lanjut kepada sumber daya manusia (SDM) Kemenhub untuk program S2 dan S3 di ITS, pelatihan dan workshop, kerja sama yang lebih intensif, "joint research", "joint funding", dan kerja sama pengembangan technopark.
Selain itu, Ketut memaparkan beberapa inovasi ITS yang telah digarap dan bisa digunakan dalam peningkatan program tol laut, yaitu Standard Perhitungan Konsensi Pelabuhan, Freight Calculator-Operational armada kapal untuk rute tol laut, pengembangan floating infrastructure, produk bidang transportasi laut dan logistik, produk bidang telematika dan transportasi laut, Prototype Design and Construction of Hybrid Submarine-Hydrofoil Craft, serta Intelligent Transportation System.
"Selain itu, ITS juga memiliki gedung riset yang sangat mumpuni untuk penelitian tol laut, yakni gedung National Ship Design & Engineering Center (NaSDEC)," kata Ketut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement