Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMF Gandeng BPD Salurkan Pembiayaan Perumahan

SMF Gandeng BPD Salurkan Pembiayaan Perumahan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
PT Sarana Multigriya Finance (SMF) mulai menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk menyalurkan pembiayaan perumahan. Langkah tersebut dimaksudkan untuk mendongkrak volume Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di Indonesia yang terbilang masih rendah. Selain BPD, SMF juga melirik perusahaan pembiayaan alias multifinance.?
"Perseroan (SMF) telah bekerjasama dengan 11 BPD selain 5 bank syariah, 1 bank umum dan 3 multifinance. Bahkan, SMF sudah menandatangani 15 Perjanjian Induk Kerjasama (PIK) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa BPD," kata Direktur PT SMF, Heliantopo, di sela sosialisasi dan edukasi SMF perihal pembiayaan perumahan di Kota Makassar, Senin,?(20/11/2017).
Dalam kegiatan yang melibatkan 40 jurnalis Indonesia Tengah dan Indonesia Timur itu, Heliantopo mengungkapkan alasan pihaknya menggandeng BPD. Dikatakan dia, BPD perlu didorong untuk ikut menyalurkan pembiayaan perumahan berupa KPR lantaran memiliki akses ke masyarakat hingga ke pelosok. Toh, infrastruktur atau jaringan kantor BPS sangat besar.?
Pertimbangan lain, BPD cukup banyak mengetahui karakteristik dan kondisi daerah. Tentunya akan lebih baik bila bank penyalur memang memahami betul mengenai potensi dan permasalahan daerah. "SMF sudah keliling Indonesia dan mengunjungi setiap BPD. Kami memang maunya BPD salurkan KPR," ujar Heliantopo.?
Menurut Heliantopo, pelibatan BPD maupun 'pemain' lain semisal multifinance dimaksudkan untuk mendongkrak volume KPR. Muaranya diharapkan rasio KPR Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat terkoreksi. Saat ini, rasio KPR Indonesia hanya 2,85 persen atau termasuk yang terendah di dunia.?
Heliantopo menyebut lingkup ASEAN, harus diakui rasio KPR Indonesia merupakan yang terendah. Dicontohkan dia, rasio KPR negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 38,8 persen. "Rasio KPR terhadap PDB (Indonesia) terendah di ASEAN, apalagi bila dibandingkan dengan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa," tutup dia.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: