Delapan blok terminasi yang masa kontraknya berakhir di tahun 2018 sebagian akan dikelola oleh PT Pertamina (Persero) sesuai penugasan Pemerintah. Hal tersebut telah diputuskan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Ego Syahrial menjelaskan delapan blok terminasi yang dimaksud yaitu Blok Sanga-Sanga, Blok South East Sumatera (SES), Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok NSO, Blok Tengah, Blok East Kalimantan, dan Blok Attaka. "Pertamina diberi penugasan oleh Pemerintah (kelola) delapan blok," jelasnya dalam keterangan resmi di Jakarta, (21/11/2017).
Namun, dari delapan blok, dua nama terakhir yaitu East Kalimantan dan Attaka, akan dikembalikan oleh Pertamina kepada Pemerintah. Ego mengutarakan, kedua blok tersebut akan dilelang secara khusus. Waktu lelang diproyeksikan akan dilakukan di awal 2018.
"Pertamina tidak ingin melanjutkan dan mengembalikan kepada Pemerintah yaitu East Kalimantan dan Attaka. Singkat kata, dua ini akan dilelang terbuka dan sedang berproses. Kita sedang menyusun Terms and Conditions (TnC), menyusun bid dokumen dan akan dilelang terbuka di awal tahun," katanya.
Menurut Ego, sudah banyak operator yang mengincar kedua blok tersebut dan diprediksi lebih cepat dari lelang tahap kedua. Sementara itu, blok NSO dan Tengah akan digabungkan dengan blok terdekat demi menciptakan bisnis migas yang efektif. Blok NSO akan disatukan dengan wilayah operasi NSB, sedangkan pengoperasian Blok Tengah akan disatukan dengan pengelolaan Blok Mahakam.
"Permintaan Pertamina agar (blok Tengah) digabungkan ke Mahakam. Setuju. Kita kasih langsung," tegas Ego. Apalagi, wilayah kerja NSB dan Tengah juga sudah dikelola oleh Pertamina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement