Perdagangan antar daerah memiliki peran yang strategis bagi perekonomian daerah maupun nasional. Perdagangan antar daerah memperkuat pasar dalam negeri dari serangan pasar bebas, apalagi sebanyak 40 persen pasar atau captive market ASEAN berasal dari Indonesia.
?Perdagangan dalam negeri ini harus terus didorong dalam pasar global,? ujar Gubernur Jatim Soekarwo saat menjadi keynote speaker Workshop Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam rangka Kerjasama Pemanfaatan Produk Unggulan Daerah ?Optimalisasi Kerjasama Perdagangan Antar Daerah? di Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (22/11/2017).
Pakde Karwo sapaannya menjelaskan, melihat potensi besar perdagangan dalam daerah, Jatim mendirikan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi guna memperkuat logistik dan konektivitas antar daerah, termasuk meringankan biaya perdagangan. KPD Jatim juga berperan memotong jalur distribusi yang terlalu panjang di Indonesia sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah.
?Konektivitas antar daerah akan meringankan biaya perdagangan. KPD Jatim berperan penting dalam memotong jalur distribusi yang terlalu panjang dari industri di tanah air,? tegas Pakde Karwo
Ditambahkan, melalui KPD tersebut, berbagai kegiatan bisa dilakukan. Diantaranya, promosi produk unggulan Jatim, temu bisnis dan transaksi dagang,? mensupport value chain?komoditi dalam negeri,? business aggregator, serta sekaligus market intelligent dan pameran terpadu terhadap komoditi unggulan. Diantaranya, fashion, kerajinan, kulit dan produk kulit, perhiasan, alas kaki, kosmetik, logam, kayu, dan aksesoris di beberapa wilayah.
Sementara kinerja perdagangan antara daerah Jatim sendiri, lanjut Pakde Karwo, tiap tahunnya mengalami peningkatan khususnya ekspor antar daerah. Kenaikannya dari tahun ke tahun cukup tajam sekitar 19-21 Persen.
?Itu kenaikan yang luar biasa. Grafik kenaikannya tidak linear, tetapi kuantum,? kata orang nomor satu di Jatim.
Sementara catatan dari ?BPS Jatim, tahun 2016 kinerja perdagangan Jatim surplus Rp100,56 triliun. Untuk kinerja ekspor antar daerah dan luar negeri pada tahun 2016 mencapai Rp808,69 triliun dan impor luar negeri dan antar daerah mencapai Rp733,42 triliun. Nilai tersebut juga ditunjang dengan posisi Jatim yang diuntungkan dari segi geografi ekonomi, sehingga logistik dan connectivity menjadi lebih murah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Advertisement