PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) tampaknya masih belum dapat keluar dari rapor merah. Hingga September tahun ini perseroan harus rela mengalami pembengkakan kerugian menjadi USD7 juta dari periode yang sama tahun lalu USD6,74 juta.
Stagnannya pendapatan usaha perusahaan dituding menjadi salah satu sebab perseroan belum juga keluar dari perhitungan rugi. Wakil Direktur Utama Mitrabahtera Segara Sejati Lucas Djunaidi mengatakan pendapatan usaha perusahaan per kuartal tiga tahun ini mencapai USD50,95 juta, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu USD50,01 juta.
"Pendapatan terbesar masih dihasilkan dari jasa pengangkutan yang menggunakan kapan tunda dan tongkang. Segmen pendapatan ini menghasilkan pendapatan usaha USD36,84 juta atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu USD35,62 juta," katanya di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/11/2017).
Sementara untuk pendapatan yang dihasilkan dari floating crane mengalami penurunan ke angka USD14,1 juta. Bandingkan dengan posisi September 2016 lalu yang sebesar USD14,38 juta. Untuk jasa konsultasi berhasil menorehkan pendapatan USD2.518 dari yang sebelumnya belum menghasilkan.
Untuk beban, tercatat kenaikan yang cukup tinggi pada beban langsung. Tercatat beban langsung perusahaan pada September tahun lalu masih berada di angka USD47,13 juta, kemudian meningkat 3,62% di September tahun ini menjadi USD48,86 juta.
Jumlah aset perseroan juga mengalami penyusutan ke angka USD244,20 juta, bandingkan dengan jumlah aset di 31 Desember 2016 yang sebesar USD260,52 juta.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement