Warta Ekonomi, Balikpapan -
Permintaan berlebih atas elpiji bersubsidi tidak terjadi di kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sehingga dipastikan tidak ada kelangkaan tabung "Melon".
Kepala Bagian Ekonomi Setdakot Balikpapan, Arzaredy Rahman mengatakan belum ada antrean yang merupakan efek dari isu kelangkaan elpiji di daerah lain seperti di pulau Jawa.
"Itu berdasarkan laporan camat dan lurah, jadi warga kita tidak termakan isu elpiji langka, tidak ada antrean di agen dan pangkalan," kata Arzaedy, Senin (11/12/2017).
Dirinya mengimbau agar penggunaan elpiji 3 kg dilakukan secara normal tanpa praktik menimbun. "Infonya Pertamina telah melakukan antisipasi seperti menambah kuota 10 persen untuk natal dan tahun baru," lanjutnya.
Terpisah, Area Manager Communication and Relations Pertamina Kalimantan, Alicia Irzanova membenarkan telah ada penambahan 10 persen gas epliji 3 kg dari supply yang ada selama ini.
"Kami imbau warga tidak panik dan tetap membeli elpiji secara normal karena 90 ribu tabung ditambah sejak awal Desember ini untuk memastikan kecukupan kebutuhan gas 3 kg Kaltim," pesan Alicia.
Kebutuhan normal elpiji 3 kg di Kaltim mencapai 900 ribu tabung per hari. "Untuk pasokan elpiji ukuran 12 kg dan Bright Gas 5,5 kg ditambah sebesar 20 persen dari kebutuhan normal," bebernya.
Diprediksi penyerapan pasar akan segera turun karena tidak ada kenaikan konsumsi yang signifikan. Namun?Pertamina terus memantau kebutuhan konsumen di Kaltim.
"Kalau?saat ini terjadi kenaikan pembelian, maka hal itu disebabkan efek psikologis atas isu-isu kelangkaan yang beredar, bukan kenaikan kebutuhan riil. Tapi kami pastikan pasokan tetap aman," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement