PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan bahwa pihaknya telah mengembangkan teknologi blockchain. Adapun teknologi ini dapat mempercepat transaksi pembayaran, mengurangi kompleksitas transaksi, terutama di back office, sekaligus menekan biaya.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pengembangan blokchain merupakan suatu keharusan untuk membangun aplikasi.
"Blockchain kita sudah kerjakan sekarang. Harus kita harus lakukan blockchain karena kalau enggak, itu persiapan bikin program buat aplikasi enggak bisa nyandak," kata Jahja usai penandatangan kerja sama BCA dengan Airasia, Senin (11/12/2017).?
Menurutnya, dalam pengembangan blokchain, BCA tidak ada investasi secara khusus. Hal ini karena biaya pengembangan blokchain ini tidak terlalu mahal.
"Blockchain biayanya enggak mahal. (blockchain) Itu cepat sekali, ibarat ngebangun?enggak boleh satu-satu, langsung blok-blok, mereka kerjain langsung diganti kseluruhan," ungkapnya.
Adapun saat ini, ada lima bank besar asal Indonesia yang tengah bersiap menerapkan teknologi blockchain yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat, IBM. Kelima bank tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Danamon, dan Bank Permata.
Blockchain merupakan sistem basis data global online yang berisi sekumpulan data transaksi dimana sistem basis data ini dapat dilihat secara umum (open source), seperti buku kas induk di bank yang mencatat semua transaksi nasabah. Blockchain juga mencatat semua transaksi yang dilakukan penggunanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement