Refleksi 50 tahun Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Selasa (19/12), masih membahas persoalan rendahnya dana riset di Indonesia yang baru mencapai 0,25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal itu ditegaskan oleh?Duta Informasi Ilmiah LIPI yang juga anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka dalam Refleksi 50 tahun LIPI mengatakan tugas berat dirinya sebagai duta informasi ilmiah LIPI adalah memperjuangkan anggaran riset.
"Dana riset Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara memang cukup memprihatinkan, hanya 2,5 persen PDB. Bahkan dana riset Indonesia kalah besar dari Vietnam dan Filipina," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Sulitnya mengumpulkan dana riset ini, Rieke mengatakan sama sulitnya mengumpulkan data soal dana-dana riset di Indonesia. "Ngumpulin data komprehensif anggaran riset Indonesia juga susah, bahkan rasanya perlu penelitian juga untuk persoalan ini".
Lebih lanjut Rieke mengatakan bahwa riset di Indonesia belum menjadi pengarusutamaan pembangunan. Seharusnya setiap bidang perlu melalui riset bukan berbasis asumsi, harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, harus sesuai kebutuhan atau fakta di masyarakat, politik anggarannya akan menentukan arah pembangunan.
Rieke mengatakan sangat memungkinkan menaikkan dana riset di Indonesia mengingat di 1960 dana riset bisa mencapai 1,1 persen dari jumlah investasi yang mencapai Rp240 miliar. "Saat itu targetnya menjadikan negara industri berbasis riset," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement