Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Usaha RNI Buka Pasar Baru di ASEAN

Anak Usaha RNI Buka Pasar Baru di ASEAN Kredit Foto: RNI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak Perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI yang bergerak di bidang industri farmasi dan alat kesehatan, PT Phapros Tbk menggandeng raksasa farmasi asal Myanmar, Medi Myanmar Group melalui pembentukan usaha bersama (Join Venture).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami dan Pendiri Medi Myanmar Group Win Si Thu (21/12/2017) di Yangon, Mayanmar.

Barokah Sri Utami yang akrab disapa Emmy ini mengatakan, joint venture yang dibentuk akan fokus pada pendirian pabrik. Pada tahap awal, pabrik tersebut disiapkan untuk memproduksi tablet dan kapsul non antibiotik, sebelum kemudian secara perlahan masuk ke arah pengembangan parenteral.

"Kami tengah siapkan kajiannya. Sambil menunggu pabrik beroperasi, akan dijajaki peluang ekspor OTC atau obat bebas yang dapat dijual tanpa resep dokter," ujar Emmy dalam keterangan yang diterima, Jumat (22/12/2017).

Medi Myanmar Group merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Myanmar yang telah berdiri sejak 1991 dengan bisnis utamanya adalah importasi, marketing, dan distribusi produk-produk farmasi dari berbagai perusahaan ternama. Medi Myanmar Group telah berhasil meregistrasi 530 produk, baik etikal ataupun OTC yang keseluruhannya sudah sesuai dengan Myanmar FDA guideline dan ACTD.

Saat ini perusahaan yang memiliki 20 cabang yang tersebar di berbagai kota di Myanmar tersebut telah menyiapkan lahan di wilayah Yangon Industrial Estate seluas 2 Ha. "Kedua lahan tersebut diperiapkan sebagai lokasi pabrik yang akan dikerjasamakan," ungkap Emmy.

Ia menambahkan, Phapros juga tengah melakukan penjajakan kerja sama dengan beberapa partner bisnis dan perusahaan farmasi Myanmar lainnya. "Kami coba jajaki kerja sama ekspor di Myanmar guna memperluas cakupan area distribusi Phapros yang sebelumnya sudah merambah negara-negara Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Afrika," kata Emmy.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT RNI Yana Aditya yang juga Komisari Utama PT Phapros Tbk mengatakan, melalui kerja sama ini Phapros dan Medi Myanmar Group akan menggarap industri farmasi dan alat kesehatan di Myanmar yang kini tengah menggeliat.

"Bagaimana tidak, saat ini 90 persen produk farmasi yang beredar di Myanmar masih mengandalkan impor, dimana sebanyak 45 persen di antaranya didatangkan dari India, 35 persen dari Thailand, dan 10 persen dari Bangladesh dan Pakistan," ungkapnya usai menyaksikan penandatanganan MoU.

Melihat masih sangat terbukanya pangsa pasar farmasi di ASEAN terutama Myanmar, Yana menilai banyak hal strategis yang dapat dikerjasamakan kedua belah pihak, mulai dari manufaktur, transfer teknologi, pengembangan SDM di bidang farmasi, hingga ekspor-impor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: