Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pekan ini mengalami penurunan menjadi Rp6.450 per kilogram dari harga jual sebelumnya mencapai Rp6.600/kg.
Menurut Ketua Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus, Sabtu (23/12/2017), penurunan harga jual komoditas impor tersebut terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Penurunan harga jualnya, lanjutnya, berlangsung secara bertahap.
Informasinya, lanjutnya, penurunan harga jual karena stok di gudang distributor cukup melimpah, sehingga perlu segera dihabiskan sebelum akhir tahun 2017.
"Dimungkinkan, distributornya juga ingin menghabiskan stok lama, karena awal tahun 2018 akan tersedia stok kedelai impor yang baru," ujarnya.
Untuk itu, tambahnya, permintaan berapapun akan dipenuhi. Sementara itu, stok kedelai di gudang, lanjutnya, mencapai 90 ton dan masih bisa ditambah. Turunnya harga jual kedelai impor juga mendorong para pengrajin tahu dan tempe di Kabupaten Kudus meningkatkan jumlah pembelian kedelai impor.
"Kami mencatat, dalam sehari bisa menjual hingga 20 ton kedelai impor, sedangkan sebelumnya hanya berkisar 15 ton," pungkasnya.
Sementara pasokan kedelai lokal, lanjutnya, saat ini masih kosong karena belum ada daerah yang panen.
Daerah yang menjadi pemasok kedelai lokal, yakni Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, Kabupaten Jember, dan Lamongan.
Adapun, jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300-an pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan. (HYS/Ant)
?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Advertisement