Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, memperingatkan Korea Utara pada hari Selasa (2/1/2018) untuk tidak melakukan uji coba rudal lagi dan mengatakan bahwa Washington tidak akan melakukan pembicaraan antara Korea Utara dan Korea Selatan secara serius jika mereka tidak melakukan sesuatu agar Pyongyang melepaskan senjata nuklirnya.
Haley mengatakan kepada awak media bahwa Amerika Serikat mendengar laporan bahwa Korea Utara mungkin bersiap untuk menembakkan rudal lain.
"Saya harap itu tidak terjadi. Tapi jika memang demikian, kita harus melakukan tindakan yang lebih keras lagi untuk melawan rezim Korea Utara," tegas Haley, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (3/1/2018).
Korea Selatan pada hari Selasa menawarkan pembicaraan dengan Korea Utara untuk pekan depan, di tengah kebuntuan yang tegang mengenai program nuklir dan rudal Pyongyang, setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan dalam pidato Hari Tahun Baru bahwa dia "terbuka untuk berdialog" dengan Seoul.
Kim juga mengatakan bahwa dia terbuka terhadap kemungkinan atlet Korea Utara yang ambil bagian di Olimpiade Musim Dingin Korea Selatan pada bulan depan.
Pada saat yang sama, dia menekankan bahwa negaranya akan mendorong terus program nuklirnya dengan "memproduksi massal" hulu ledak nuklir yang jelas menentang sanksi PBB, dan Kim menegaskan dia memiliki sebuah tombol nuklir di mejanya yang mampu meluncurkan rudal ke Amerika Serikat.
Presiden AS Donald Trump menanggapi Kim di sebuah posting Twitter pada hari Selasa: "Akankah seseorang dari rezim yang kekurangan pangan dan makanannya, tolong beri tahu dia bahwa saya juga memiliki 'Tombol Nuklir', tapi ini jauh lebih besar dan lebih kuat daripada dia, dan saya bisa mengaktifkannya kapan saja! "
Haley mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan melakukan pembicaraan dengan serius jika mereka tidak mengambil langkah untuk melarang senjata nuklir Korea Utara.
"Korea Utara dapat berbicara dengan siapapun yang mereka inginkan, namun A.S. tidak akan mengenalinya atau mengetahuinya sampai mereka setuju untuk melarang senjata nuklir yang mereka miliki," pungkasnya.
Haley tidak memberikan rincian tentang persiapan uji coba rudal tersebut. Pejabat A.S. lainnya, yang tidak ingin diketahui identitasnya mengatakan ada indikasi yang bisa mengarah pada peluncuran rudal potensial "lebih cepat daripada yang diprediksi," walaupun dirinya tetap memperingatkan bahwa tanda-tanda semacam itu telah terlihat di masa lalu dan nyatanya tidak ada hasil tes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo