Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seimbangkan Bisnis dengan Tanggung Jawab Lingkungan

Seimbangkan Bisnis dengan Tanggung Jawab Lingkungan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, CEO PT Timah Tbk, masuk dalam jajaran "Green CEO 2017”. Pucuk pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan timah ini mengantongi sejumlah sertifikasi, antara lain ISO 9001 di 2008, SNI dari PT Lloyd’s Register Indonesia, Komite Akreditasi Nasional periode 20132016, serta memiliki sertifikat ISO 14001:2004 dari PT Lloyd’s periode 20142017. 

Bos Timah ini memandang urgensi perusahaan adalah memenuhi tanggung jawab kepada lingkungan dan sosial. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam setiap kegiatan operasinya. PT Timah selalu memperhitungkan berbagai dampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan. Hasil studi lingkungan (AMDAL, UKL/UPL) yang cermat, penerapan Sistem Manajemen Health, Safety, Environment (HSE), dan risk assessment selalu menjadi pedoman perseroan sebelum melakukan kegiatan. 

Upaya Riza untuk mewujudkan "Perusahaan Hijau" juga dapat dilihat dari aksi-aksinya, seperti keterlibatannya dalam menanam bibit pohon Pelawan di Lahan Reklamasi Air Jangkang Desa Riding Panjang, Kabupaten Bangka.

Perseroan yang dipimpin oleh Riza ini memiliki komitmen yang kuat dalam tanggung jawabnya kepada lingkungan. Komitmen Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan dituangkan dalam Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang telah ditandatangani oleh Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk pada tanggal 23 Desember 2013. Secara definitif, komitmen tersebut memiliki peran serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Dalam visinya untuk menjadi perusahaan yang "Hijau”, perusahaan berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui kemitraan, kerja sama yang berkelanjutan, berinisiatif dalam memberdayakan masyarakat menuju kemandirian, dan menjaga kualitas lingkungan sekitar. Seluruh komitmen tersebut berupaya diwujudkan dengan melibatkan peran serta masyarakat sekitar sebagai subyek pelaku.

Perkembangan aktivitas sosial juga sejalan dengan pertumbuhan aktivitas bisnis. Perseroan mencatat pendapatan perusahaan Rp6.968,29 triliun pada tahun 2016. Nilai tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp6.874,19 triliun. Dari pendapatan tersebut, perusahaan mengantongi laba bersih Rp251,97 miliar pada tahun 2016, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp101,56 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: