Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Temui Bos Bursa, KML Mau Ikuti Jejak Astra dan Indofood

Temui Bos Bursa, KML Mau Ikuti Jejak Astra dan Indofood Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini kembali kedatangan tamu yang berniat untuk menjual saham di pasar modal Indonesia. Perusahaan yang mendatangi bursa yakni PT Kelola Mina Laut (KML). Perusahaan merupakan perusahaan pengolahan hasil laut yang berdiri sejak 1994.

Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut Mohammad Nadjikh mengungkapkan jika kedatangan pihaknya ke BEI untuk berkonsultasi terkait penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan Bos Bursa Tito Sulistio.

"Kita konsultasilah. Karena kita tidak terlalu tahu perkembangan di BEI ini sekarang gimana. Saya tadi bincang-bincang, namanya pendatang baru," ucapnya di Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Dirinya pun mengungkapkan beberapa alasan yang membuat pihaknya tertarik untuk bergabung ke pasar modal. Di antaranya karena perusahaan ingin mengembangkan bisnis dan bermimpi bisa mengikuti jejak perusahaan-perusahaan besar yang telah mencatatkan sahamnya di BEI seperti PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

"Perusahaan itu kita bangun 25 tahun yang lalu tahun 1994, dan saya kan ingin terus berkembang, gak gini-gini saja. Jadi, ekspansi-ekspansinya seperti model Astra atau Indofood, Mayora kan gitu. Dan tidak ada salahnya kalau kita itu go public. Mereka itu go public juga. Tadi saya konsultasi ke teman-teman, Pak Tito juga, mereka itu go public. Kita harus berani, itu yang pertama," ujarnya.

Lalu, perusahaan berharap dapat menjadi perusahaan yang profesional dengan mengedepankan transpasransi. Namun, Nadjikh menyebutkan bila saat ini pun perusahaan sudah dikelola secara profesional.

"Perusahaan ini saya punyai 100% dengan melibat banyak tenaga profesional dan juga untuk supaya langgeng ke depan, supaya nanti anak saya dan lain-lain itu kan enggak rebutan dan itu harus transparan dan untuk jangka panjang," jelasnya.

Selain itu, dengan menjadi perusahaan terbuka Ia berharap perusahaan akan lebih tertantang untuk meningkatkan kinerjanya. Hal itu karena perusahaan harus berlomba-lomba dengan perusahaan lain dalam  mendapatkan kepercayaan investor.

"Kita kalau go public kan ada target naik berapa, itu kan tantangan. Jadi, itu penyemangat kita untuk maju dan berkembang," terangnya.

Direktur BEI Tito Sulistio pun menyambut baik rencana KML untuk IPO. Tito mengatakan pihaknya akan mendukung rencana perusahaan tersebut. Apalagi, saat ini peraturan digitilisasi sudah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membuat perusahaan yang akan IPO tak perlu repot lagi membawa dokumen ke Jakarta.

"Bursa karpet merah gitu aja bursa mah. Kita akan support, allways. OJK juga mengeluarkan peraturan digitalisasi kita akan sosialisasikan. Dia di Surabaya kan tuh, jadi dia bisa langsung. Saya lagi baca mau sosialisasi mestinya sudah bisa lebih efisien ya karena yang pegang dokumen hardcopy nanti hanya underwriter. Jadi bagus. Gak usah bawa dokumen banyak-banyak ke Jakarta masukin sini. Efisien sekali, cepat nih OJK keluarnya. Bagus, bagus," katanya.

Sekadar informasi, KML merupakan perusahaan pengolahan hasil laut terutama ikan asal Surabaya. Produk KML sekitar 85% di ekspor ke luar negeri seperti ke Amerika, Eropa, Jepang, dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sementara sisanya sebesar 15% dijual di pasar domestik. Saat ini perusahaan memiliki sebanyak 25 pabrik yang tersebar diseluruh Indonesia. KML pun memiliki sebanyak 15 merek dagang yang ada di pasar. Merek-merek dagang yang ada di bawah KML yakni Prima Star, KML, Panorama, Daitsabu, Minaku, Geezy, Foody, Minakita, Starfood International, BKL, Popso, dan Es Puter. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: