Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) terus mendorong kenaikan ekspor mebel dan kerajinan ke pasar luar negeri. Ekspor hingga 2019 ditargetkan sebesar USD5 miliar yang terdiri dari mebel USD3,2 miliar dan kerajinan USD1,8 miliar.
Sekretaris Jenderal HIMKI Abdul Sobur mengatakan pihaknya terus menggalakkan promosi guna mencapai target ekspor. Di antaranya dengan berpartisipasi dalam ajang pameran furniture terbesar di Eropa, yaitu IMM 2018 di Cologne, Jerman pada 15-21 Januari 2018 mendatang.
"Pameran IMM Cologne Jerman merupakan pameran yang sangat penting bagi pelaku industri mebel dan kerajinan nasional. Industri ini merupakan salah satu penghasil devisa negara, mengingat Indonesia memiliki bahan baku bagi industri mebel dan kerajinan yang sudah cukup melimpah," kata Abdul dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Untuk tahun ini, lanjut dia, HIMKI mengajak 10 perusahaan furniture Indonesia dimana perusahaan tersebut berasal dari daerah sentra-sentra industri mebel. Kesepuluh perusahaan tersebut bergerak, baik di industri mebel kayu serta rotan dan bambu.
"HIMKI memasang target transaksi sebesar USD200 juta baik yang berasal dari transaksi di tempat dan tindak lanjut dari pesananan-pesanan setahun untuk pasaran Eropa," tambahnya.
Pameran tahun ini diprediksi kedatangan 200.000 buyer potensial dimana juga menghadirkan 1.361 exhibitor dari 51 negara. Ia pun berharap pameran di Jerman ini bakal membangun jejaring bisnis tingkat internasional bagi para pelaku usaha mebel. Dengan luas area pameran yang didapat untuk Indonesia 378 meter persegi, segmen yang dipajang mulai dari living room furniture hingga period & reproduction furniture.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah