Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alex Noerdin: BPOM Jangan Cuma Melarang, Tapi Menindak

Alex Noerdin: BPOM Jangan Cuma Melarang, Tapi Menindak Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Warta Ekonomi, Palembang -
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menghibahkan tanah pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia (RI). Usai penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) hibah tanah dan nota kesepahaman antara Gubernur Provinsi Sumsel dengan Kepala BPOM RI DR. Ir. Penny K. Lukito, MCP di Griya Agung, Senin (15/1).
 
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menghimbau BPOM RI untuk merazia secara terus-menerus. Terlebih saat ini sudah ada Direktur Penindakan yang bekerjasama dengan Polisi untuk langsung ditindak bukan cuman dilarang saja. 
 
Alex mengatakan, mengenai pengawasan obat dan makanan terpadu, di Provinsi Sumsel ia kilas balik saat menjadi Bupati Musi Banyuasin lalu dimana terlihat dari statistik anak-anak yang gagal ginjal dirujuk sampai ke Jakarta itu kisaran usia yang masih sangat belia. hal tersebut disebabkan oleh memakan makanan yang mengandung zat berbahaya bahkan mematikan jika terus-menerus dikonsumsi.
 
"Tambah lama tambah muda dan tambah banyak. contohnya saja anak-anak Sekolah Dasar waktu keluar main istirahat berhamburan lari keluar membeli makanan-makanan yang dijual oleh pedagang-pedagang yang tidak bertanggung jawab. minuman yang warna-warni karena bahan pewarna tekstil, pemanis buatan gula industri menggunakan formalin supaya tahan lama, supaya mengkilat. bahkan penggorengan kantong asoy agar lebih renyah. Anak-anak ini bertahun-tahun dari kelas 1 sampai kelas 6 paling tidak seperti ini rusak ginjalnya," ungkapnya.
 
Dalam banyak hal lanjut Alex, kalau tidak hati-hati obat palsu atau dipalsukan, sudah kadaluwarsa beredar luas bahkan di apotek. Oleh sebab itu pula ia menghimbau untuk Bupati/Walikota dari 17 kabupaten/kota segera membangun kantor BPOM di daerahnya. mengingat, sangat penting bukan buat diri sendiri tetapi juga untuk generasi yang akan datang. 
 
"Hari ini kita menyaksikan penandatangan MoU bukan hanya dengan Gubernur tapi dengan 17 Bupati/ Walikota. Oleh karena itu kami hibahkan lahan kalau masih kurang luas tolong sampaikan akan ditambah lagi, masih banyak tanah. Saya minta bantuan Bupati/walikota atau coba juga tolong bantu buatkan kantor-kantor BPOM di daerah," pungkasnya
 
Sementara Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia DR. Ir. Penny K. Lukito, MCP menambahkan, BPOM siap untuk mendukung kegiatan Asian Games, sehingga bisa lancar dan membanggakan. Pada hari ini juga selain penandatanganan MOU dengan kota dan kabupaten juga ada penandatanganan BPOM dengan Universitas Sriwijaya. 
 
"Terimakasih Pak Gubernur atas kepemimpinannya, sehingga saya kira hampir semua kota dan kabupaten alhamdulillah semua sudah mengikuti penandatanganan kesepahaman bersama antara Badan POM dengan kota dan kabupaten di lingkungan pemerintahan provinsi Sumsel. Kita melayani dan melindungi masyarakat dari aspek pengawasan tugas BPOM, melakukan pendampingan fasilitasi untuk pengembangan industri obat dan makanan itu juga termasuk untuk pengembangan ekonomi lokal," tambahnya.
 
Lebih jauh jelasnya memang sudah tugas mereka meningkatkan standar kapasitasnya, kualitasnya sehingga bisa kompetitif di dalam negeri maupun menjadi produk ekspor internasional untuk kepentingan pemerintah di daerah dan juga pemerintahan nasional. 
 
"Sekali lagi kami menyampaikan terima kasih kepada Gubernur beserta jajarannya kepada stakeholder yang terus mendukung penguatan dari pengawasan obat dan makanan. Mudah-mudahan kedepan kita terus bisa meningkatkan kerjasama kita untuk memberikan perlindungan yang semakin lebih optimal pada masyarakat dan ikut mendukung pada perkembangan ekonomi Indonesia di bidang obat dan makanan," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: