Hasil Survei 87% Perusahaan di Asia Pasifik Yakin Teknologi IoT Penting
Internet of Things (IoT) telah digadang-gadang sebagai fondasi untuk berbagai terobosan dalam Artificial Intelligence (AI), robotik, dan potensi berbagai kemajuan lain yang berpotensi luas serta dapat diterapkan. Namun, orang yang berpengaruh dalam mengimplementasikan IoT dalam perusahaan mereka terkadang terasa mustahil untuk memisahkan fakta dari tren. Bahkan lebih menakutkan lagi untuk mengetahui langkah-langkah praktis yang diperlukan untuk memulai IoT dalam bisnis mereka.
Untuk memahami lebih dalam mengenai situasi terkini dari IoT, Forbes Insight bekerja sama dengan Hitachi Vantara melakukan survei kepada lebih dari eksekutif senior di seluruh dunia, termasuk 220 orang dari kawasan Asia Pasifik yang memimpin inisiatif IoT di dalam perusahaan mereka.
"Di seluruh kawasan Asia Pasifik, terlihat jelas bahwa para eksekutif menyadari nilai dari inisiatif IoT," kata Bruce Rogers, Chief Insights Officer (CIO) Forbes Media dalam pernyataan persnya di Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Bruce menyebut dengan 70% dari mereka yang menyatakan telah mempertimbangkan IoT sebagai sesuatu yang penting atau krusial bagi bisnis mereka. IoT dengan cepat menjadi pembeda kompetitif yang akan mempengaruhi hampir setiap industri.
"Untuk temuan utama dari perusahaan Asia Pasifik dimana dampak kepada bisnis 70 persen perusahaan di wilayah ini percaya bahwa IoT penting atau sangat penting bagi bisnis mereka saat ini. Dan 87 persen percaya bahwa IoT akan menjadi penting bagi masa depan bisnis mereka," imbuhnya.
Bruce menambahkan sebanyak 72% responden mengatakan bahwa perusahaan mereka memiliki program IoT yang signifikan atau pilot yang beroperasi, dan 11 persen mengatakan bahwa program IoT telah memberikan kontribusi besar dalam bisnis mereka.
"Mengimplementasikan solusi berbasis IoT dapat menjadi tantangan ketika membangun kemampuan IoT, perusahaan mengatakan tantangan terbesar mereka meliputi menjaga keamanan IoT (31%), kerja sama antardepartemen (31%), ketersediaan tenaga terampil (31%), ketidakmampuan menyampaikan pengembalian investasi yang menarik (30%), dan integrasi data yang berbeda (28%)," paparnya.
Praktik terbaik untuk menerapkan solusi berbasis IoT di antaranya dengan memeriksa perusahaan dengan inisiatif IoT yang memenuhi atau melampaui harapan.
"Kami telah mengidentifikasi beberapa praktik yang mereka ikuti untuk memastikan kesuksesan yaitu upaya IoT biasanya diperjuangkan oleh CTO (40%) dan CIO (32%), memasukan 42% vendor eksternal ke dalam tim perencanaan IoT mereka, penggunaan platform pihak ketiga sebesar 82% sebagai dasar untuk operasi IoT mereka," terangnya.
Di Asia Pasifik, perusahaan sudah melihat keuntungan dari IoT dimana 76% menjalankan program IoT yang menghasilkan pendapatan sementara 60% setuju bahwa program IoT menghasilkan data yang sangat berguna untuk bisnis mereka. Akibatnya, 88% memperkirakan akan melihat kenaikan anggaran IO mereka selama tahun fiskal yang akan datang.
"Temuan survei Forbes Insights dengan jelas menunjukkan dampak yang dimiliki IoT terhadap bisnis di wilayah APAC. Kami ingin melihat bahwa sebagian besar bisnis telah melihat IoT sebagai kunci kesuksesan masa depan mereka," kata Daniel Chong, Wakil Presiden Senior Asia Pasifik Hitachi Vantara.
"Kesamaan dari organisasi-organisasi bisnis di seluruh dunia merupakan kebutuhan mendapatkan dukungan top-down pada masa awal inisiatif mereka dan menemukan mitra inovasi tepercaya yang membantu mereka mencapai hasil bisnis yang diinginkan," kata dia lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah