Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Lakukan Elektrifikasi 19 Desa di Provinsi Riau

PLN Lakukan Elektrifikasi 19 Desa di Provinsi Riau Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN kembali gencar melistriki desa-desa yang sama sekali belum teraliri listrik di wilayah Indonesia. Sebanyak 19 desa yang tersebar di 6 kabupaten seprovinsi Riau telah dapat menikmati listrik PLN. 

General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) M Irwansyah Putra mengatakan, dari total 19 desa tersebut, 13 desa berada di Kabupaten Indragiri, 2 desa di Rokan Hulu, dan sisanya masing-masing 1 desa di Kampar, Siak, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti.

Dengan tambahan 19 desa itu, hingga awal 2018 PLN telah melistriki 1.625 desa dari 1.835 desa yang ada di Provinsi Riau yang serta-merta menjadikan rasio desa berlistrik menjadi 88,5 persen. "Masih ada 210 desa lagi yang belum menikmati aliran listrik PLN, 120 desanya ada di Kabupaten Indragiri Hilir," ungkap Irwansyah, Senin (29/1/2018).

Dirinya kembali menjelaskan, untuk kota Pekanbaru 100 persen desanya telah berlistrik, Dumai dan kabupaten Kuantan Sengingi masing-masing 1 desa yang belum berlistrik, Indragiri Hulu dan Bengkalis masing-masing 5 desa, Rokan Hulu 8 desa, Rokan Hilir 9 desa, Palalawan 10 desa, Siak 11 desa, Kampar 18 desa, dan Kepulauan Meranti masih ada 22 desa yang belum.

Irwansyah mengakui, banyak tantangan yang dihadapi PLN dalam upayanya melistriki desa-desa di Riau, seperti yang terjadi di Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti.

"Hampir semua sisa desa yang belum berlistrik untuk pengiriman peralatan listrik melalui bantaran sungai dan anak sngai Indragiri. Sarana jalan menuju desa untuk mengangkut peralatan listrik seperti tiang, trafo distribusi, kawat penghantar 20 kV sangatlah minim," imbuh Irwansyah.

Tambahnya, kendala lain terkait izin penebangan pohon yang akan dilewati jalur listrik cukup berbelit, bahkan PLN kesulitan untuk mendapatkan izin, di samping permasalahan yang lain seperti perlu adanya penambahan mesin pembangkit karena desanya terpisah-pisah serta belum ada satu pun Gardu Induk 150 kV di kabupaten Indragiri Hilir.

"Kami juga membutuhkan waktu hingga 45 hari untuk memindahkan 1.500 tiang dari perairan sungai Indragiri Hilir ke lokasi 13 desa di 7 kecamatan. Tiang-tiang itu untuk menopang 90 kilometer sirkuit jaringan yang kami bangun," pungkas Irwansyah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: